Pilot dan Teknisi Pesawat Air India Adu Jotos di Kokpit

Madinah Suara.Com
Minggu, 18 Januari 2015 | 16:09 WIB
Pilot dan Teknisi Pesawat Air India Adu Jotos di Kokpit
Ilustrasi pesawat Air India. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pilot maskapai penerbangan Air India terlibat adu jotos dengan teknisi pesawat di dalam kokpit di Bandara Chennai, India pada Sabtu (17/1/2015) waktu setempat. Akibatnya, selain menghambat jadwal penerbangan, si teknisi terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami luka serius.

Sedikitnya 118 penumpang terbengkalai. Pesawat yang rencananya bertolak dari Delhi ke Paris, Prancis pada pukul 9.45 ditunda hingga 2 jam. Si pilot, Maniklal Sanghi digelandang ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Beruntung, tak ada penumpang di pesawat saat insiden terjadi. Pesawat dengan nomor penerbangan A319 ini sebelumnya terlambat tiba di Mumbai. Sesampainnya di bandara, tim teknisi kemudian masuk ke kokpit untuk melakukan pemeriksaan.

"Teknisi perawatan dan staf lainnya sedang memeriksa kaca depan pesawat dan mengecek komponen lain di kokpit ketika pilot berjalan di depan mereka. Si pilot ternyata tak senang melihat ada orang lain di kokpit," kata seorang petugas Air India yang tak disebut namanya.

"Teknisi V T Kannan kemudian mengatakan pesawatnya belum siap untuk diterbangkan sebelum diperiksa. Tiba-tiba, pilot langsung menyerang teknisi. Pemeriksaan sudah dilakukan. Si pilot sudah diskor hingga pemeriksaan selesai," lanjutnya.

Unit Perawatan Air India mengatakan, pilot Maniklal Sanghi memang memiliki masalah dalam mengendalikan emosi. Sanghi digantikan pilot pengganti dan pesawat akhirnya diberangkatkan pada 11.45. Pihak maskapai telah menyiapkan kamar hotel bagi penumpang yang ingin melanjutkan penerbangan mereka.

Semula, Unit Perawatan Pesawat berencana melakukan mogok kerja. Namun, rencana ini dibatalkan karena khawatir menganggu jadwal penerbangan lain.

"Kami belum melaporkan masalah ini ke kepolisian. Tapi kami mendesak manajemen untuk segera mengambil langkah tegas," katanya. (Timesofindia)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI