Belajar 'Nyetir', Guru Tabrak Rombongan Siswa

Ardi Mandiri Suara.Com
Kamis, 29 Januari 2015 | 02:41 WIB
Belajar 'Nyetir', Guru Tabrak Rombongan Siswa
Ilustrasi kecelakaan lalu lintas shutterstock_221911357
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang guru MTS di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang sedang belajar mengemudikan mobil Toyota Kijang di jalan Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, menabrak serombongan siswa SD yang hendak ke lapangan mengikuti pelajaran olah raga.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden yang dilaporkan terjadi Rabu (28/1/2015) pagi tersebut, namun 10 siswa dikabarkan mengalami luka-luka sehingga harus menjalani perawatan di puskesmas dan rumah sakit setempat.

"Satu korban di antaranya luka cukup serius sehingga langsung dilarikan ke instalasi rawat darurat RS Era Medika, Ngunut," kata Kanit Laka Polsek Ngunut, Ipda Sunarto.

Dari 10 siswa yang tertabrak mobil Lasirin (55), nama pengemudi yang diduga belum menguasai teknik menyetir mobil dengan baik itu, lima di antaranya mengalami luka lecet ringan, dua siswa mengalami luka stadium sedang, dan satu siswa luka parah karena mengalami pendarahan hidung dan mulut.

Delapan dari 10 siswa itu kemudian dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk segera mendapat perawatan.

"Dua siswa yang hanya terserempet dan tidak luka serius boleh pulang karena kondisinya cukup baik, hanya sedikit mengalami shok," terangnya.

Lasirin yang tidak mengalami luka-luka sedikitpun kemudian dibawa polisi ke Mapolsek Ngunut untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.

Belum ada penetapan tersangka dalam kasus kecelakaan tersebut. Sunarto mengatakan, pihaknya masih berkonsentrasi memeriksa saksi-saksi serta mempelajari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kasus ini langsung kami tindaklanjuti, dengan melakukan pemeriksaan terhadap pengendara mobil Toyota Kijang tersebut," tegasnya.

Ia lalu membeberkan kronologi kecelakaan yang mengakibatkan 10 siswa SDN 06 Pulosari tertabrak.

Papar Sunarto, insiden bermula ketika pelaku yang kesehariannya mengajar di MTSN Pulosari berinisiatif mengisi waktu luangnya sebelum mengajar sore, dengan belajar menyetir mobil yang baru dibelinya.

Latihan menyetir yang dilakukan di lingkungan tempat tinggalnya itu awalnya berjalan lancar.

Mobil diketahui melaju dengan kecepatan pelan dari arah selatan menuju utara.

"Saat itu, di depan mobil yang dikendarai oleh pelaku terdapat siswi SD yang akan pergi berolah raga," paparnya.

Lasirin mengaku menghadapi masalah saat mobilnya berpapasan dengan sebuah truk pengangkut pasir dari arah utara menuju selatan.

Karena jalanan tidak terlalu lebar, Lasirin berniat menepikan mobilnya dan berhenti di pinggir jalan.

Namun saat ia bermaksud hendak menginjak pedal rem, tak sengaja yang disentuh kakinya justru pedal gas.

Akibatnya, mobil tersentak maju ke depan dan menabrak rombongan siswa SDN 05 Pulosari yang berjalan beriringan menuju lapangan untuk mengikuti pelajaran olah raga.

Sepuluh siswi yang menjadi korban kecelakaan yaitu Niken (9), Salsabila (10) - keduanya hanya mengalami luka ringan tidak sampai dilarikan ke rumah sakit -, Ferli (10), Novita (10), Tasya (10), Anggun (11), dan Dina (11) sempat dilarikan ke Puskesmas Ngunut guna segera mendapatkan perawatan karena mengalami luka gores.

Sedangkan Mira (11) dan Nabila (11) masih di rawat di Ruang Bakung 2 RS Era Medika, Ngunut karena mengalami luka pada tangan kanan dan kiri.

Sementara Putri (10) masih kritis dan dirawat di ruang intensive care unit (ICU) RS Era Medika karena mengalami pendarahan pada hidung dan mulutnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI