Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hudayat mengatakan pemerintah tengah mengkaji pembangunan deep tunnel atau terowongan sebagai salah satu alternatif mengatasi banjir.
"Kita sedang berdiskusi dan ini sudah dilakukan di banyak negara. Untuk di Jakarta kita pakai deep tunnel, terowongan besar bawah tanah yang multifungsi," ujar Djarot usai rapat bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/2/2015).
Mantan Wali Kota Blitar ini menerangkan manfaat terowongan di Jakarta. Katanya, selain bisa mengatasi banjir, juga akan mampu mengurangi kemacetan.
"Bukan hanya untuk bantu alirkan debit air yang banyak pada musim penghujan, tapi bisa digunakan macam-macam. Untuk transportasi, pengolahan limbah, penyediaan air bawah tanah," kata Djarot.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, kata Djarot, pemerintah provinsi terus melobi Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perekonomian.
Setelah nanti mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat, proyek deep tunnel akan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2013-2017.
Gagasan membangun deep tunnel sebenarnya sudah ada sejak lama dan ketika Joko Widodo memimpin Jakarta kembali jadi perbincangan. Sebelum dilantik menjadi Presiden, Jokowi sempat berpesan kepada Basuki Tjahaja Purnama yang sekarang jadi Gubernur Jakarta untuk melanjutkan visi-misi membangun Jakarta, di antaranya merealisasikan deep tunnel.
"Sudah (lama digaungkan), tapi Tidak ada keberanian untuk melaksanakan dan karena kita berpikir ini akan bebankan APBD dan APBN. Kan gitu," kata Djarot.
"Ini sudah ditawarkan sejak 2007 dan ini tanpa mengganggu kemacetan lalu lintas. Jadi dia tidak mengganggu jalan tapi betul-betul bisa kerja tanpa henti, dan tidak pembebasan lahan," Djarot menambahkan. "Dalam bulan April semoga bisa kita selesaikan kajiannya itu. Lokasinya nanti, tapi ada."