“Karena bisa saja setelah kita bersihkan ada lagi sampah yang diterbangkan angin, itukan harus dibersihkan lagi. Kalau sudah siang, kita sudah bisa istirahat,” ungkap Dedi.
Di tengah ribut soal APBD 2015 dan tertundanya gaji, rupanya Dedi masih setia dengan pekerjaanya. Bahkan dia berharap Pemda Jakarta juga membantu membenahi peralatan pengangkatan sampah, termasuk penutup hidung, sarung tangan sampai gerobak yang sudah bocor.
“Sekarang ini sudah banyak alat yang rusak, seperti gerobak ini sudah ccopot dibagian bawahnya, kita harus mengikatnya dengan tali, dan harus dialasi dengan kardus, biar tidak jebol. Semoga pemerintah bisa menggantinya dalam waktu dekat, ini sudah sangat lama,” harapnya.