Suara.com - Di tengah ketatnya persaingan usaha di Ibu Kota, orang dipaksa untuk lebih kreatif dan mengambil peluang dagang untuk meraup untung. Itulah yang dilakukan para pedagang kaki lima (PKL) yang bejualan di dalam komplek Masjid Istiqlal. Puluhan pedagang menjajakan dagangannya untuk mencari penghidupan dari para jamaah yang menunaikan Sholat Jumat di Masjid terbesar tanah air tersebut.
Irmanda (52), salah satunya. PKL ini cukup pintar memanfaatkan peluang untuk meraup keuntungan. Dia menjual serbuk intan, yaitu butiran putih untuk memoles benda-benda jenis logam, maupun batu cincin. Agar dagangannya laku, dia memperbolehkan para calon pembeli untuk membuktikan kualitas serbuk intan yang ia jual dengan cara menggosokkannya pada barang logam, cincin, bahkan batu akik.
"Silahkan pak, ini serbuk intan untuk memoles cincin, batu akik supaya mengkilap dan berkilau," ujar Irmanda menawarkan dagangannya.
Dia menuturkan, serbuk intan yang ia jual di racik sendiri dari ampas intan dipadu ragi tape dan larsool. Kemudian, ia membungkus racikannya tersebut ke dalam plastik-plastik kecil. Dia membeli bahan ampas intan itu di Pasar Rawa Bening, Jatinegra, Jakarta Timur. Rata-rata pengunjung yang membeli dagangannya adalah orang yang hobi memakai cincin batu akik.
"Satu plastik cuma Rp10 ribu saja. Rata-rata yang membeli kebanyakan yang hobi batu akik," ungkapnya.
Irmanda mengaku, baru satu bulan berjualan serbuk pemoles cincin dan batu akik ini. Sebelumnya dia menjajakan tasbih dari kayu kokka di Istiqlal. Sekarang dia jualan serbuk pemoles logam dan batu ini dari satu masjid ke masjid lain di Jakarta.
"Biasanya saya jualan tasbih kokka. Sekarang saya jualan serbuk intan setiap Jumat, kadang di Istiqlal, Masjid Cut Mutia, Cut Nyakdien," kata pria yang sudah jadi pedagang kaki lima sejak belasan tahun lalu ini.
Dia menambahkan, dagangannya paling laris ketika dijajakan usai sholat Jumat di komplek Masjid Cut Mutia, Jakarta Pusat. Dia berjualan hanya sekitar dua hingga tiga jam, satu jam sebelum dan setelah sholat Jum'at.
"Jualan serbuk intan ini yang paling laris di Masjid Cut Mutia. Setelah sholat Jumat biasanya sudah habis. Saya bawa serbuk ini 200 bungkus. Biasanya dagangannya saya habis semua, jadi hasilnya sekitar Rp2 juta," pungkasnya.