Driver Gojek Dipukul, Djarot: Itu Kriminal, Saingan Harusnya Fair

Senin, 27 Juli 2015 | 12:54 WIB
Driver Gojek Dipukul, Djarot: Itu Kriminal, Saingan Harusnya Fair
Sepeda motor milik driver Gojek tengah mangkal di Jakarta Selatan [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyesalkan kasus pemukulan terhadap Istiqomah, perempuan yang berprofesi sebagai driver (tukang ojek) Gojek, di Warung Buncit, Pancoran, Jakarta Selatan.

"Pemukulan dan sebagainya itu sudah masuk ke penganiayaan ya dan itu masuk ke ranah hukum dan kriminal. Makanya kalau bersaing secara kompetitif dan sehat, secara fair dan tidak bisa gunakan cara-cara kekerasan, kalau memang pemukulan itu terjadi akibat persaingan," ujar Djarot di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (27/7/2015).

Kasus pemukulan terhadap Istiqomah oleh tukang ojek yang biasa mangkal, Bambang, terjadi pada Jumat (25/7/2015). Kasus tersebut terjadi setelah ada kesalahpahaman. Pemukulan itu kemudian dilaporkan ke kantor polisi Pancoran dan berakhir dengan damai. Perwakilan PT. Gojek Indonesia pun ikut terlibat dalam mendamaikan mereka.

Kendati sudah berkali-kali tukang ojek dari Gojek diintimidasi tukang ojek pangkalan, kata Djarot, pemerintah tidak akan memberikan perlindungan khusus kepada mereka.

"Kalau perlindungan secara khusus dari pemprov tidak ada. Pemprov dukung Gojek dalam arti sistemnya bagus, harusnya tukang ojek lain bisa meniru seperti itu," kata Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar menyarankan kepada tukang ojek yang merasa tersaingi dengan keberadaan perusahaan Gojek Indonesia yang memiliki basis layanan secara online, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

"Mereka harus bisa tingkatkan pelayanan, jamin keselamatan, pastikan harga, standar pelayanan dan ketepatan waktu. Bagaimanapun juga baik ojek dan Gojek itu dibutuhkan di DKI sepanjang transportasi publik belum bisa optimal. Kalau transportasi publik misal sudah bagus banget otomatis ojek atau bus-bus jelek itu tidak akan terpakai lagi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI