Kapolda Metro Nego Guru Agar Jangan Blokir Jalan Asia-Afrika

Siswanto Suara.Com
Selasa, 15 September 2015 | 16:31 WIB
Kapolda Metro Nego Guru Agar Jangan Blokir Jalan Asia-Afrika
Guru honorer duduki Jalan Asia-Afrika, Jakarta, nunggu hasil rapat dengan pemerintah [suara.com/Nur Habibie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tito berharap para guru honorer segera meninggalkan lokasi agar pengguna kendaraan bisa lewat Jalan Asia-Afrika.

"Mereka pasti kan ngerti hukum, karena mereka kan guru, jadi pada intelektual semua," ujarnya.

Sampai negosiasi dengan para guru berhasil, untuk sementara para pengendara diimbau melewati jalur alternatif.

Sebelum aksi di sekitar Senayan, para guru honorer demonstrasi di di depan gedung DPR/MPR.

Mereka menyampaikan sembilan tuntutan. Pertama, meminta pemerintah mengakomodir seluruh tenaga honorer K.II yang bekerja di instansi pemerintahan dan tidak memilah-milah mereka bekerja dan mengabdikan dirinya.

Kedua, pemerintah diminta mempermudah bagi mereka untuk menjadi PNS, kalaupun harus melalui tes tertulis. Seperti veteran perang dalam pembebasan di perbatasan Malaysia, mereka bisa dapat pensiun, juga seperti sekretaris desa bisa jadi PNS, meskipun hanya tamatan SD.

Ketiga, aktualisasi data sebagai pemetaan formasi kebutuhan pegawai yang ada utamanya di lingkungan K.II.

Keempat, Presiden dengan pemikiran akurat, bersusah payah menetapkan dan memilih tim baik di kementerian, birokrat, dan wakil rakyat bekerjasama dalam menyampaikan kebijakan keberadaan tenaga honorer K.II.

Kelima, kesejahteraan para tenaga honorer K.II yang hanya menerima gaji dari dana BOS sebesar Rp450 ribu perbulan yang jauh di bawah standar UMK.

Keenam, aplikasi dari UU Nomor 14 Tahun 2005. Dalam mengaktualisasikan pendidikan dan menjamin kesejahteraan pendidikan sangat diharapkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI