Suara.com - Kasus pengeboman pesawat Pam Am 103 milik Pan American World Airways terus diusut. Setelah 27 tahun peristiwa itu, kepolisian Skotlandia menetapkan 2 orang warga Libia sebagai tersangka.
Dalam insiden pengeboman itu, 270 orang tewas, di antaranya 189 orang asal Amerika Serikat. Penyelidik AS dan Skotlandia saat ini mencari bantuan pemerintah Libia untuk memeriksa 2 tersangka pengeboman pesawat jenis Boing 747 itu.
"Dua orang yang diduga terlibat dalam pemboman pesawat Pan Am 103 pada bulan Desember 1988 dan pembunuhan 270 orang," kata seorang juru bicara Crown Office Skotlandia.
Pengeboman Lockerbie merupakan salah satu bencana penerbangan terburuk. Peledakan terjadi pada 21 Desember 198. Peristiwa ini terjadi setelah pesawat terbang selama 38 menit dari London menuju New York. Pesawat ada di ketinggian 31.000 kaki saat meledak. Pesawat langsung jatuh di kota Lockerbie, Skotlandia barat.
Sebenarnya, 3 tahun setelah peristiwa itu, FPI mengeluarkan surat penangkapan kepada dua warga Libya pada November 1991. Tahun 1999, pemimpin Libia, Kolonel Muammar Gaddafi menyerahkan dua orang untuk diadili di Camp Zeist, Belanda. Itu dilakukan setelah bernegosiasi dengan PBB.
Pada tahun 2001, perwira intelijen Libia Abdelbaset al-Megrahi dipenjara seumur hidup setelah dinyatakan bersalah di kasus pengeboman itu. Agustus 2009, dia dibebaskan oleh Pemerintah Skotlandia atas dasar kemanusiaan. Sebab dia didiagnosa menderita kanker prostat. Al-Megrahi meninggal Mei 2012. Dia menjadi satu-satunya orang yang dihukum atas serangan itu.
Selanjutnya di tahun 2003, Gaddafi menerima tanggungjawab atas pemboman Lockerbie. Dia membayar kompensasi kepada keluarga korban. Meski Gaddafi menolak disebut memberikan perintah untuk menyerang. (NBCNews)