Pemburu dan Pembakar Hutan Way Kambas Ditangkap

Angelina Donna Suara.Com
Minggu, 25 Oktober 2015 | 10:00 WIB
Pemburu dan Pembakar Hutan Way Kambas Ditangkap
Kebakaran Hutan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kawasan hutan TNWK ini dinyatakan Menteri Pertanian tahun 1982, dan ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No.: 14/Menhut- II/1989 dengan luas 130.000 hektare. TNWK kemudian ditetapkan Menteri Kehutanan, SK No.: 670/Kpts-II/1999, dengan luas 125.621,3 hektare, berada di Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung.

TNWK merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.

Jenis tumbuhan di taman nasional ini, antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).

TNWK memiliki 50 jenis mamalia, di antaranya badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung, di antaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster); berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.

Gajah-gajah liar dilatih di Pusat Latihan Gajah Way Kambas ini (9 km dari pintu gerbang Plang Ijo), menjadi gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah.

Pada pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya. Namun atraksi ini belakangan dihentikan oleh pengelola Balai Besar TNWK.

Pusat latihan gajah ini didirikan pada tahun 1985, dan sampai saat ini telah berhasil mendidik dan menjinakkan gajah sekitar 290 ekor. Beberapa ekor gajah jinak itu dikirim ke berbagai daerah di Indonesia maupun dipertukarkan dengan perjanjian kerja sama dengan beberapa pihak di luar negeri.

Beberapa lokasi/objek yang menarik untuk dikunjungi di TNWK, antara lain Pusat Latihan Gajah Karangsari, beberapa tempat untuk kegiatan berkemah di area Way Kanan, penelitian dan penangkaran badak sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti, juga Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas.

Pengunjung juga dapat menelusuri Sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), padang rumput dan hutan mangrove. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI