Suara.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad mengaku sangat terbuka dengan rencana para guru yang ingin menjadi relawan pengawas di pemilu kepala daerah (Pilkada) Serentak 2015 ini.
Meski demikian, dia mengatakan para guru yang notebene sebagai pegawai negeri sipil (PNS) itu harus tetap menjaga independensinya untuk ikut berkontribusi menjadi pengawas pemilu.
"Guru kan bagian dari PNS ya. Kalau dia mau berpartisipasi, ada permintaan dari teman-teman guru untuk dilibatkan menjadi pengawas TPS. Kita welcome saja. Sepanjang guru pns dan non pns bisa memastikan independensinya," kata Muhammad di hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (14/11/2015).
Dia sendiri mencontohkan saat berlangsungnya pemilihan presiden (Pilpres) 2014 lalu banyak dari kalangan mahasiswa yang menjadi relawan tetap netral tidak terpengaruh untuk memihak salah satu kandidat.
"Di pilpres tahun lalu, itu ternyata teman-teman mahasiswa masih bisa mewakili unsur masyarakat yang independen," kata dia.
Meski demikian, dia mengaku cukup sulit untuk bisa mencari atau merekrut pihak-pihak untuk dijadikan sebagai relawan pengawas pemilu.
"Untuk mendapatkan orang-orang yang relatif netral dan independen itu memang tantangan yang tidak mudah," katanya.
Akan tetapi menurut Muhammad saat ini proses rekrutmen yang melibatkan para guru sebagai relawan pengawas pemilu tengah berjalan. "Udah proses," tutup Muhammad.
Guru Jadi Relawan Pengawas Pemilu, Ketua Bawaslu Welcome
Sabtu, 14 November 2015 | 14:42 WIB

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Bawaslu Awasi Ketat 8 Daerah PSU: Terindikasi Pelanggaran, Serang hingga Banjarbaru Jadi Sorotan
20 April 2025 | 14:20 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI