“Oh my god. It’s awful, It’s so bad,” kata Mirna kepada Hani. Ia kemudian memento Hani untuk mencium es kopi tersebut.
Tak lama kemudian Mirna merasa mual. Saat itulah, awal petaka mulai kejadian. Hanya berselang beberapa saat, Mirna kejang-kejang. dari mulutnya mengeluarkan busa. Hani dan Jessica berusaha membangunkan Mirna. Hani berusaha mengontak suami Mirna yang berada di sekitar GI.
Dengan dibantu staf restoran, Mirna dibawa ke klinik Damiyanti yang terletak di LG Grand Indonesia. Salah seorang staf restoran berusaha membangunkan Mirna, namun hanya terdengar dengus nafas.
Dokter jaga kemudian menyarankan dibawa ke rumah sakit dan akhirnya di bawa ke RS Abdi Waluyo Menteng. Namun, nyawanya tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir.
Minggu lalu, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengungkap ada ketidakwajaran dalam kasus kematian Mirna. Polisi telah mengantongi hasil outopsi dan menemukan kandungan sianida di es kopi Vietnam yang diminum Mirna.
Hanya saat diminta penjelasan, Krishna Murti belum bisa merinci. "Belum ada keterangan resmi hasil labfor Polri. Kita tunggu saja, kita sedang mengembangkan penyidikan," kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut terkait kematian Mirna yang dinilai tidak wajar. Polisi juga terus memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap tabir cerita yang sesungguhnya. "Mudah-mudahan segera terungkap. Saat ini tengah dilakukan penyelidikan intensif, prarekonstruksi juga dilakukan hari ini, kita tunggu saja," kata Krishna senin kemarin.
Sementara, jenazah lulusan Swinburne University of Technology dan bekerja sebagai Creative/Art Director di Misca Design itu telah dikubur di Tempat Pemakaman Umum Gunung Gadung, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/1/2016).