Begeng Ingin Jadi Penculik Genius, Tapi Gagal dan Korbannya Tewas

Selasa, 09 Februari 2016 | 19:24 WIB
Begeng Ingin Jadi Penculik Genius, Tapi Gagal dan Korbannya Tewas
Januar Arifin alias Begeng tinggal bersama ibunya, Murtini, di rumah yang terletak di Jalan Al Baidho, RT 14, RW 9, nomor 12, Lubang Buaya, Jakarta Timur. [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengungkapkan apa yang terjadi sebelum Januar Arifin alias Begeng (35) menghabisi nyawa murid kelas satu sekolah dasar di Beji, Depok, Jawa Barat, bernama Jamaludin (7).

Pada Sabtu (6/2/2016), Begeng membawa Jamaludin ke rumah Begeng di Jalan Al Baidho, RT 14, RW 9, nomor 62, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Setelah itu, dia menginformasikan ke keluarga Jamaludin lewat teman. Dia sengaja minta temannya menghubungi keluarga agar jejaknya tak terlacak.

"Menginformasikan ke temannya seolah-olah anak itu diculik. Jadi, minta tolong kasih tahu anak itu diculik," kata Krishna.

Belakangan, teman Begeng menginformasikan kalau keluarga Jamaludin melapor polisi.

"Niat menculik, kemudian dia panik dia tahu kalau anak itu diculik, dicari-cari dia (Begeng)," kata Krishna.

Krishna mengatakan Begeng menggunakan dua telepon genggam untuk merekayasa peristiwa penculikan Jamaludin. Satu telepon dipakai untuk mengelabui seolah-olah ada dua pelaku yang menyuruh Begeng menculik Jamaludin.

"Satu HP lagi dia yang mengatakan seolah-olah dia mengamankan, jadi dua HP milik dia," kata Krishna.

Sampai tiba hari Minggu (7/2/2016) sekitar jam 04.00 WIB. Rumah Begeng digerebek polisi. Dia menghabisi Jamaludin pagi Subuh itu agar tak ketahuan polisi.

"Yang bersangkutan sudah mengakui perbuatannya membekap pakai bantal, kemudian tewas di tempat tidur, kemudian dibawa ke kamar mandi dan itu dilakukan saat panik ketika petugas menggerebek rumah yang bersangkutan," kata Krishna.

Begeng membekap Jamaludin dengan bantal agar tidak berteriak saat polisi masuk rumah.

"Dibekap supaya tidak teriak tapi sampai tewas. Waktu kami evakuasi kondisi (korban) masih pakaian lengkap seragam (Pramuka) sekolah," katanya.

Saat ditangkap polisi, Begeng sempat membantah mengeksekusi Jamaludin. Dia bilang dipaksa dua orang menculik Jamaludin. Tapi, polisi tidak percaya.

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Saat Rekonstruksi, Jessica Teriak Minta Tolong ke Kembaran Mirna

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI