PDIP: "Head to Head" Calon Gubernur Jakarta Lebih Baik

Rabu, 27 April 2016 | 12:43 WIB
PDIP: "Head to Head" Calon Gubernur Jakarta Lebih Baik
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meninjau salah satu sekolah di SMA 30 Jakarta, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. (suara.com/Ummi Hadyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Bidang Pemilu PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono ‎mendukung wacana head to head di bursa pilkada Jakarta periode 2017-2022. Artinya, yang maju nanti hanya pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Heru Budi Hartono serta satu pasangan lagi.

"Itu lebih baik," kata Gembong, Rabu (27/4/2016).

Menurutnya pertarungan dua pasangan kandidat bisa menghembat anggaran pemerintah karena kecil kemungkinan berlangsung dalam dua putaran pilkada.

"Kalau begitu kan jadi penghematan anggaran untuk pemda kan. Kalau bisa satu putaran kenapa harus dua putaran," kata dia.

"Selain itu, DKI ini kan harus 50 plus plus, ya untuk bisa 50‎plusplus itu syaratnya harus head to head. Kalau tiga calon kan berat untuk mendapatkan 50 plus plus," kata dia.

Sejauh ini, yang sudah memastikan sikap politik baru Ahok dan Heru. Mereka memastikan akan maju secara independen. Walau maju secara independen, mereka juga didukung oleh Partai Nasional Demokrat dan Partai Hanura.

Sedangkan partai-partai politik, sampai sejauh ini belum ada satupun yang mengumumkan siapa calon mereka. Partai Gerindra sejauh baru menyodorkan tiga nama: Sandiaga Uno, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Yusril Ihza Mahendra, serta mencari teman koalisi dari partai lain. Partai terbanyak kursinya di DPRD DKI Jakarta, PDI Perjuangan, juga masih menggodok kandidat yang kemarin mendaftar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI