Suara.com - Maskapai nasional Mesir EgyptAir menyatakan pesawatnya yang membawa 56 penumpang dan 10 awak yang tengah terbang dari Paris menuju Kairo menghilang dari pantauan radar di atas Laut Mediterania atau Laut Tengah pada Kamis (19/5/2016).
Flightradar24.com menyebutkan pesawat tersebut merupakan jenis Airbus A320. Posisi terakhir pesawat sarat penumpang diketahui berada di atas permukaan Laut Mediterania.
Menurut catatan, pada 31 Oktober tahun 2015, pesawat jenis yang sama yang dioperasikan maskapai Rusia Metrojet jatuh di Sinai, Mesir, dan menewaskan 224 orang yang diangkutnya.
Waktu itu, Rusia dan Barat menyatakan pesawat Metrojet itu kemungkinan jatuh karena dibom. ISIS kemudian mengaku telah menyelundupkan bahan peledak ke dalam pesawat ini.
Setelah itu diketahui bahwa seorang mekanik Mesir yang sepupunya bergabung dengan ISIS di Suriah, menjadi tersangka peletak bom.
Kejadian siang ini hanya dua bulan setlah pesawat EgyptAir yang terbang dari Iskandariah menuju Kairo dibajak dan dipaksa mendarat di Siprus oleh seorang lelaki yang mengenakan rompi bom bunuh diri palsu. Lelaki ini ditangkap setelah menyerahkan diri kepada pihak berwajib.
Pesawat yang hilang hari ini tak dapat terdeteksi radar ketika berada di ketinggian 11.300 meter di wilayah Mediterania bagian timur atau sekitar 16 kilometer dari wilayah udara Mesir.
Pejabat setempat mengatakan pesawat tersebut kontak pada pukul 02.45 waktu Kairo (jam 07.45 WIB). (Reuters)