Suara.com - Menanggapi sinyal dukungan dari Partai Golkar, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan tetap tidak mau maju lewat jalur partai politik ke bursa pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Saya kan orang Golkar dari dulu, banyak kok teman dekat saya yakni para pengurus baru. Cuma saya katakan, saya tidak bisa diusung partai. Kalau mau ikutan, dukung Teman Ahok, karena Teman Ahok sudah bekerja kita nggak mau ngecewain mereka (Teman Ahok)," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (24/5/20/2016)
Ahok menegaskan maju lewat jalur non partai politik. Mereka didukung relawan, antara lain komunitas Teman Ahok. Dua partai politik, Nasional Demokrat dan Hati Nurani Rakyat ikut mendukung Ahok.
Ahok mengatakan walaupun Nasdem, Hanura, dan Golkar berkoalisi dan memenuhi syarat untuk mengusung Ahok lewat jalur partai politik, Ahok tetap akan maju lewat jalur perseorangan. Ahok menghormati perjuangan relawannya yang selama ini mencarikan tiket berupa fotokopi KTP warga Jakarta.
"Walaupun dikumpulin Golkar, Nasdem, Hanura cukup untuk mengusung (calon gubernur), tapi saya sudah bilang dari awal kalau sudah ngomong cukup partai (tidak melalui jalur partai)," kata dia.
Ahok mengungkapkan seandainya dia mau maju lewat jalur partai politik, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tentu mendukungnya.
"Saya ikut PDIP langsung nggak usah capek-capek. Saya dari dulu sudah dapat tiket, ibu Mega pasti kasih, asal masyarakat surveinya mau dukung saya. Bu Mega kan dulu pesen, saya mau taman yang rapi, sungai mesti bersih.Tiba-tiba ada muncul Teman Ahok, kamu mau nggak ngecewain anak muda yang sudah bekerja secara militan," kata Ahok.