Klaim Survei, Ahok Masih Unggul

Minggu, 19 Juni 2016 | 16:30 WIB
Klaim Survei, Ahok Masih Unggul
Managing Director Manilka, Herzaky Mahendra Putra dalam acara bertema 'Mengukur Peluang Penantang Ahok di Pilkada DKI 2017' di Hotel Cemara, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (19/6/2016). (suara.com/Agung Shandy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih mendapatkan suara tertinggi ketimbang para penantangnya di Pilkada DKI Jakarta periode 2017-2022.

Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Manilka Research and Consulting pada 2-7 Juni 2016. Dalam hasil survei tersebut Ahok unggul sebesar 49,3 persen dari 17 kandidat yang maju di Pilgub DKI.

"Tetap saja Pak Ahok sebagai Gubernur saat ini, unggul. Elektabilitas Pak Ahok masih nomor satu," kata Managing Director Manilka, Herzaky Mahendra Putra dalam acara bertema 'Mengukur Peluang Penantang Ahok di Pilkada DKI 2017' di Hotel Cemara, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (19/6/2016).

Ke-17 nama yang di bawah elektabilitas Ahok di antaranya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang mendapat perolehan survei 9,3 persen, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra sebesar 6,8 persen, Ustad Yusuf Mansur sebesar 6,5 persen, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebesar 6 persen.

Posisi kelima ditempati Politikus PPP Abraham Lunggana dengan perolehan survei sebesar 3,3 persen, Politikus Partai Gerindra Sandiaga S Uno sebesar 2,5 persen, Biem Benyamin 1,7 persen, dan Adhyaksa Dault 0,8 persen.

Kemudian disusul nama Nachrowi Ramli 0,7 persen, Moeldoko 0,5 persen, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat 0,5 persen, mantan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin danAgus Harimurti sebesar 0,3 persen, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo 0,2 persen, Boy Sadikin 0,2 persen, Yoyok Riyo Sudibyo 0,2 persen dan Prasetyo Edi 0,2 persen.

Adapun sebanyak 10,7 persen dari hasil survei itu menunjukkan belum tahu tau belum memutuskan.

Adapun pengumpulan data yang dilakukan sejak tanggal 2 hingga 7 Juli 2016 lalu itu dilakukan melalui tahap wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kepulauan yakni meliputi Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu. Survei calon Gubernur DKI itu dilakukan dengan cara metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI