Suara.com - Norman Hadinugroho, relawan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tegas membantah terkait aliran dana sebesar Rp30 miliar yang masuk ke komunitas Teman Ahok. Menurut Norman, ini merupakan fitnah yang ditiupkan salah seorang anggota DPR.
"Jadi sebenarnya ini dihembuskan dari DPR RI, Junimart Girsang dari PDIP. Sebenarnya ini cerita hitam, ini fitnah, itu nggak ada. tidak ada sama sekali," kata Norman di Hotel Cemara, Jalan KH. Wahid Hasyim, Jakarta, Minggu (19/6/2016).
Norman menantang pihak terkait melacak langsung ke Teman Ahok. Bahkan, dia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan menangani tuduhan tersebut.
"Boleh dilacak ke teman Ahok. Teman Ahok kan sudah mengatakan, kita minta KPK yang menelusuri kebenaran uang itu," kata Norman.
Norman berdalih uang operasional Teman Ahok berasal dari keuntungan jualan kaos.
"Kita berjuang sampai jual kaos kok. Kita jual kaos, jual merchandise, bayangkan saja kalau anak-anak muda itu (Teman Ahok) bisa megang duit sebesar itu, mungkin pingsan kali ya," tutur Norman.
Diceritakan Norman, mulanya komunitas Teman Ahok memang mendapatkan pinjaman dana dari salah seorang pendukung Ahok bernama Hasan Hasbi. Tapi, kata dia, pinjaman tersebut sudah dikembalikan.
"Awalnya memang diberikan pinjaman sama teman, tapi uang itu sudah dikembalikan. Mas Hasbi itu, karena dia juga salah satu pendiri teman Ahok," tutur Norman.
"Uang itu kita gunakan untuk buat kaos, kita gunain untuk ngebiayain perjuangan teman-teman Ahok yang mau bergerak," kata Norman.
Lebih lanjut Norman mengtakakan pihaknya sudah menanyakan perihal tudingan sepihak ini kepada Junimart Girsang. Menurutnya, hal ini sebagai bentuk perlawanan Teman Ahok kepada Junimart.
"Teman Ahok kalau mau diperiksa oleh KPK ya silahkan. Yang jelas tim kita sudah menanyakan ini kepada orang yang menyebarkan isu itu. Kita meminta jawabannya, kita ada perlawanan dari gerakan ini. Karena ini nggak benar, ini fitnah," kata Norman.