Lebaran di Papua, Jauhkan Umat dari Upaya Adu Domba

Rabu, 06 Juli 2016 | 06:10 WIB
Lebaran di Papua, Jauhkan Umat dari Upaya Adu Domba
Ilustrasi toleransi beragama. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan umat Muslim di Kota Jayapura berduyun-duyun menuju halaman Kantor Gubernur Papua, Rabu (6/7/2016). Mereka melaksanakan Sholat Ied.

Ribuan umat ini telah memadati halaman Kantor Gubernur Papua sejak pukul 06.00 Waktu Indonesia Timur (WIT. Mereka mulai duduk berdasarkan posisi yang sudah ditetapkan oleh panitia sholat Ied setempat.

Mahmud Abdullah, salah seorang warga mengatakan sholat Idul Fitri 1437 Hijriah di tempatnya dipimpin oleh Imam Ustad Abdul Kadir dan khotibnya Ustad Syaiful Muhyidin yang merupakan Dosen Ilmu Al Quran dan Tafsir STAIN Al-Fatah Jayapura.

"Pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1437 Hijriah kali ini tidak banyak berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Menurut Mahmud, pihaknya senang karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyediakan halaman kantornya untuk dipergunakan sebagai tempat sholat. Dia berharap pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1437 Hijriah dapat berjalan dengan lancar dan aman.

"Kami harap cuaca juga mendukung dengan tidak hujan sehingga umat Muslim yang hendak menjalankan Sholat Idul Fitri dapat melaksanakannya secara khusyuk," katanya lagi.

Ustad Syaiful Muhyidin dalam ceramahnya mengatakan umat Muslim diminta untuk memperbaiki hubungan dengan sesama supaya mendapat rahmat.

"Allah juga meminta umatnya tidak terlalu berlebihan sehingga memperhatikan fisik dan rohani dalam menjalankan ibadahnya," katanya.

Menurut Ustad Syaiful, di bulan Ramadhan kualitas manusia Muslim diuji untuk menjadi tolak ukur dalam menjalankan kehidupan selanjutnya.

"Apakah dalam puasa pada bulan Ramadhan umat Muslim mampu menjauhkan diri dari ado domba yang merugikan diri sendiri dan sesama." ujarnya.

Dia menuturkan puasa merupakan sebuah perisai agar seorang umat Muslim dapat memproteksi dirinya dari berkata-kata yang tidak baik, berkelakuan buruk dan lain sebagainya.

"Untuk itu di akhir Ramadhan menjadi sebuah pintu kemenangan bagi umat Muslim yang dapat menahan godaan dan nafsunya untuk menikmati rahmat Allah," katanya lagi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI