Suara.com - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan janjinya akan netral meski tidak cuti saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Ahok mencalonkan diri dengan dukungan 3 partai.
Ahok pun berjanji tidak akan kampanye saat masuk bekerja. Termasuk memanfaatkan statusnya sebagai gubernur aktif.
"Saya tidak kampanye. Saya beri bantuan ke yayasan nggak? Saya manfaatin RT/RW nggak?" ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Jika tak netral, lanjut Ahok, dia sudah membagi-bagikan uang kepada yayasan maupun Ketua RT dan RW untuk menggerakkan massa mendukung Ahok agar kembali menjadi Gubernur 2017-2022.
"Kalau saya nggak netral saya kasih-kasih (bantuan atau uang)," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, apabila program bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar dianggap sebagai bentuk kampanye, hal ini ditepis oleh Ahok. Pasalnya program tersebut telah ada di masa Gubernur Joko Widodo.
"Kalau KJP itu dari zaman Pak Jokowi sudah ada, di zaman saya tidak boleh tarik tunai. Kalau saya manfaatkan jabatan saya orang orang ini saya kasih-kasih triliunan," ucap Ahok.
Diketahui, agar diperbolehkan tidak cuti saat kampanye di Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok telah mengajukan judicial review atau uji materi ke Mahkamah Konstitusi terkait adanya aturan yang menyatakan kepala daerah harus cuti apabila ingin mengikuti Pilkada.