Suara.com - Sebanyak 25 orang santri Langitan tenggelam saat menumpang kapal di Sungai Bengawan Solo. Kapal yang mereka tumpangi kelebihan muatan.
Kejadian itu terjadi saat mereka menuju ke Pasar Babat. Namun di tengah jalan di perbatasan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur perahu tenggelam.
Diperkirakan perahu kelebihan muatan sehingga miring kemudiam tenggelan di Bengawan Solo. Berdasarkan informasi daei Polsek Babat dan laporan dari BPBD dari 25 orang santri yang tenggelam 18 orang santri selamat sedangkan 7 orang santri belum berhasil ditemukan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan upaya pencarian korban terus dilakukan. Basarnas mengerahkan 2 tim rescue untuk melaksanakan kegiatan operasi SAR di Bengawan Solo, Widang Tuban dan 1 tim rescue guna kegiatan operasi SAR di Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung.
“BPBD Kabupaten Lamongan berkoordinasi dengan Forum Pimpinan Kecamatan Babat sedangkan BPBD kabupate Tuban melakukan koordinasi dengan warga setempat. Kendala di lapangan adalah debit Bengawan Solo yang cukup besar karena debit dari hulu makin besar. Kondisi air sungai berwarna coklat dan berarus cukup kencang. Hujan juga sering turun sehingga menyulitkan pencarian korban,” kata Sutopo, Jumat malam.
Hingga Jumat malam tim SAR gabungan belum berhasil menemukan 7 santri yang hilang tersebut.
Berikut daftar 18 santri yang selama:
1. M. Solihul Widad 13 th.
2. M. Mu'zi AL Athiq 18 th.
3. Ahmad Iqbal 20 th.
4. A. Nu'man Al Murtadlo 20 th.
5. A. Ali Sibro Mulisi 12 th.
6. Khabib Abdurozaq 13 th.
7. Syamsud Duha 23 th.
8. M. Imam Bukhori 18 th.