Suara.com - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan riset terhadap kinerja dua tahun pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas mengatakan dua tahun pemerintahan Jokowi-JK terus mengalami kemajuan. Di antaranya, kondisi politik, penegakan hukum dan keamanan yang dinilai cukup kondusif. Meskipun, di beberapa sektor ekonomi, kesejahteraan dan pembangunan infrastruktur yang mesti ada perbaikan.
"Mayoritas publik puas dengan kinerja Presiden, Wakil Presiden dan Menteri-menterinya," kata Sirojudin dalam konfrensi pers di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Minggu (23/10/2016).
Survei ini dilakukan pada 13-17 Oktober dengan populasi 1220 responden yang dipilih secara random dengan syarat WNI pemilik hak pilih. Wawancara dilakukan dengan cara tatap muka dengan rincian sebesar reponse rate sebesar 1035 atau 84,8 persen dengan margin of error rata-rata 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam survei ini, Sirojudin mengatakan, warga merasakan kondisi ekonomi rumah tangga maupun ekonomi sosial meningkat. 45 persen warga dari total responden merasa kondisi ekonomi rumah tangga mereka lebih baik dari tahun lalu. Selain itu, 65 persen warga optimis kondisi ekonomi rumah tangganya di tahun depan akan lebih baik dari masa sekarang.
Namun, dari sektor kesejahteraan rakyat, Sirojudin mengatakan hasil survei ini menyebut pemerintah harus melakukan upaya lebih keras lagi dan program yang lebih strategis.
"49 persen warga merasa semakin berat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Kemudian, mayoritas warga atau 56 persen menilai bahwa pengangguran semakin bertambah dibanding tahun lalu. Serta, 49 persen warga menganggap jumlah pengangguran semakin bertambah. Dan, 4f3 persen warga merasa mencari kerja semakin sulit dibanding tahun lalu," tuturnya.
Dalam sektor politik, hukum dan keamanan, Sirojudin menerangkan, warga menganggap kondisi saat ini sudah kondusif. 46 persen warga menganggap pengakan hukum semakin baik. 52 persen warga menganggap penanganan korupsi semakin maju. Serta 60 persen warga menganggap kondisi keamanan sekarang semakin baik dibanding tahun lalu. Serta, 46 persen menilai negara kita semakin aman dari ancaman teroris.
"Tapi soal narkoba, 48 persen warga menganggap penggunaan narkoba di Indonesia semakin banyak," tuturnya.