Suara.com - Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch Agus Sunaryanto curiga maraknya isu rasis dan agama jelang pilkada Jakarta merupakan cara untuk mengalihkan perhatian publik terhadap sumber dana kampanye. Menurut Agus menyoroti dana kampanye sebenarnya jauh lebih penting ketimbang isu SARA.
"Masyarakat digiring tidak lagi pahami siapa yang danai kampanye para calon kepala daerah. Masyarakat dibuat apolitis," kata Agus di kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2016).
Agus mengatakan hilangnya pengawasan masyarakat terhadap penggunaan dana kampanye calon kepala daerah dapat menimbulkan peluang korupsi. Pengawas pemilu, katanya, tetap membutuhkan bantuan masyarakat dalam mengawasi dana kampanye
Agus menambahkan berkembangnya isu SARA juga bisa membuat masyarakat menjadi takut memilih pasangan calon kepala daerah. Agus mengkhawatirkan hal ini akan meningkatkan warga yang memutuskan untuk golput.
"Kalau isu ini terus dikapitalisasi, masyarakat khawatir masuk di kotak suara. Ikut kampanye jadi khawatir rusuh. Pada akhirnya orang dalam bebas bermain haram seperti dana kampanye," kata Agus.
Menurut Agus pesta demokrasi seharusnya membuat masyarakat gembira dalam memilih pemimpin, bukan sebaliknya.
"Pilkada yang seharusnya bisa buat masyarakat gembira, suasana malah mencekam. Banyak sekali isu beredar kemungkinan terjadinya chaos. Ada jaminan hukum dan keamanan dari Polri dan TNI jadi penting," katanya.
Isu Agama di Jakarta Bisa Beri Ruang Korupsi Dana Kampanye
Kamis, 03 November 2016 | 19:48 WIB

BERITA TERKAIT
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
05 Agustus 2025 | 21:36 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI