Poltracking: Jika Pilkada Diikuti Dua Pasangan, Ahok Kalah

Minggu, 27 November 2016 | 18:07 WIB
Poltracking: Jika Pilkada Diikuti Dua Pasangan, Ahok Kalah
Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pegang nomor urut di pilkada Jakarta [suara.com/Nikolaus Tolen]

Suara.com - Lembaga riset Poltracking Indonesia merilis hasil survei yang dilakukan tanggal 7-17 November 2016 pada Minggu (27)11/2016) di Hotel Sofyan Betawi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).

"Seandainya pilkada DKI Jakarta hanya diikuti oleh dua pasangan calon, kita ambil pasangan Agus-Sylvi dengan Ahok-Djarot, maka publik lebih memilih pasangan Agus-Sylvi dengan 45,92 persen dibandingkan pasangan Ahok-Djarot dengan 24,83 persen," kata Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia Hanta Yuda.

Tapi, jumlah responden yang belum menentukan pilihan masih banyak. Menurut hasil survei masih ada 29,25 persen responden yang belum menentukan pilihan.

Survei dilakukan dengan metode multi stage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Margin of error sebanyak 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun maksud dari survei ini adalah untuk melihat persepsi dan perilaku masyarakat dalam pilkada Jakarta periode 2017-2022.

Kemudian ketika pasangan Ahok-Djarot dihadapkan pada pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Uno, menurut survei, Ahok-Djarot tetap kalah. Ahok-Djarot hanya dipilih 25,75 persen responden, sedangkan 39,92 persen responden memilih Anies-Sandiaga.

"Namun, yang belum menentukan pilihan masih cukup tinggi, sekitar 34,33 persen," kata Hanta.

Pasangan Agus-Sylviana menurut survei tersebut tetap berada di urutan teratas, meskipun dihadapkan dengan duet Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga. Agus-Sylviana unggul dengan angka 45,92 persen, pasangan Anies-Sandiaga sebanyak 37,75 persen, sementara Ahok-Djarot hanya mendapatkan 28,08 persen.

"Dalam berbagai simulasi, pasangan Agus-Sylvi selalu unggul, baik saat berhadapan dengan pasangan Ani dan Ahok-Djarot," kata Hanta.

Apa yang terjadi jika pilkada Jakarta berlangsung dua putaran. Jika hanya pasangan Anies-Sandiaga dan Ahok-Djarot yang masuk ke ke putaran kedua, maka mayoritas pendukung Agus-Sylviana mayoritas akan menjadi pendukung Anies-Sandiaga. Jumlah dukungan terhadap Anies-Sandiaga, katanya, akan bertambah dua kali lipat.

"Jika yang masuk putaran kedua, Anies-Sandi dengan Agus-Sylvi, maka pendukung Ahok-Djarot, akan tersebar merata, dan jika yang masuk ke putaran kedua adalah Agus-Sylvi dengan Ahok-Djarot, maka mayoritas pendukung Anies-Sandi akan ke Agus-Sylvi," kata Hanta.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI