Mensos: Peran Keluarga Penting Atasi Ketergantungan Narkoba

Minggu, 29 Januari 2017 | 12:17 WIB
Mensos: Peran Keluarga Penting Atasi Ketergantungan Narkoba
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa dalam sebuah acara di Surabaya, Jawa Timur, 25 Oktober 2016 lalu. [Antara/Syaiful Arif]

Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Al Jannah di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi, Sabtu (29/1/2017).

"Hadirnya IPWL Al Jannah di Batang Hari sebagai wujud negara hadir melindungi warganya. Pemerinta berkewajiban memenuhi hak-hak dasar warga negara khususnya korban penyalahgunaan NAPZA (Narkotik, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya) yang karena situasi tertentu belum dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar," ujar Mensos.

Mensos dalam sambutannya mengungkapkan pada Januari 2015, Presiden Joko Widodo menyampaikan Indonesia darurat narkoba. Pada saat itu beliau mengatakan salah satu langkah pemerintah untuk menanggulangi masalah narkoba adalah rehabilitasi sosial.

"Perintah Presiden rehabilitasi sosial menjadi prioritas. Presiden meminta program rehabilitasi harus berjalan efektif sehingga rantai penyalahgunaan narkoba dapat benar-benar terputus," terang Mensos.

Kepada IPWL Al Jannah, Mensos berpesan agar dalam rehabilitasi korban mengedepankan metode Therapetic Community Approach.

"Seluruh IPWL di Indonesia yang berada dalam koordinasi Kemensos mengedepankan pendekatan Therapetic Community Approach. Kemensos tidak membenarkan penggunaan metadon.

Dalam proses rehabilitasi sosial, lanjutnya, ada bermacam-macam metode yang digunakan. Misalnya pendekatan spiritual, menggunakan metode refleksi pada jari telunjuk, metode rehabilitasi berbasis masyarakat.

"Kekayaan pendekatan yang sudah dilakukan oleh berbagai IPWL lain mohon dilakukan kajian di Al Jannah. Kemudian identifikasi mana yang efektif, bisa diterapkan," tambahnya. 

Dukungan Keluarga

Mensos mengatakan setelah upaya rehabilitasi korban penyalahgunaan napza melalui IPWL selesai, proses selanjutnya yang sangat penting dan menjadi bagian dari keseluruhan proses penyembuhan adalah mendampingi korban kembali ke masyarakat dan lingkungannya.

"Karena setelah rehabilitasi sosial ketika korban sudah sembuh dan keluar dari IPWL, dia akan kembali menjadi target bandar narkoba. Oleh sebab itu mereka jangan dilepas begitu saja," pesan Mensos.

Khofifah menekakan adanya Familily Support Group setelah korban keluar dari panti rehabilitasi. Dukungan keluarga penting untuk menguatkan korban, menjadi teman berbagi dan memonitor lingkungan, pergaulan korban.

 "Jangan sampai kembali terpapar karena napza, apalagi sekarang bentuk dan variannya sangat banyak" terang Mensos.

Sementara itu Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli mengatakan Pemprov Jambi siap mendukung dan memfasilitasi proses paska rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan napza. 

"Masalah narkoba sangat memprihatinkan, perlu kita antisipasi bersama. Untuk itu Pemprov siap melaksanakan upaya penanganan korban setelah rehab selesai," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI