Suara.com - Puluhan warga Vietnam mengantre di luar satu toko yang menjual emas di Ibu Kota Vietnam, Hanoi, dan dengan sabar menunggu giliran mereka untuk masuk dan membeli logam mulia yang telah dibuat bermacam bentuk.
Emas tersebut telah dibentuk jadi ayam jago, Buddha, cincin, emas batangan dan lembaran.
Seorang pegawai bank, yang berdiri di dalam antrean di Jalan Tran Nhan Tong dan mengenakan seragam Techcombank setempat, mengatakan kepada Xinhua bahwa wanita itu tiba pukul 06.00, sebelum toko tersebut dibuka. Ia mengatakan sekalipun dia datang sepagi itu, sejumlah calon pembeli sudah berbaris.
Kerumunan warga menjadi bertambah banyak dan banyak, dan antrean menjadi bertambah panjang dan panjang, kata pegawai bank itu.
Salah seorang pegawai toko, seorang pemuda tampil dengan mengenakan kostum kuning dan merah dan topi yang seringkali dipakai oleh pejabat jaman feudal, dan memberitahu calon pembeli agar masuk satu demi satu.
Lelaki tersebut tidak mengenakan pakaian yang mewah; ia ingin menciptakan kesan Dewa Kekayaan untuk memberi kesan dan menarik pembeli ke toko itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam.
Senin, 6 Februari, adalah hari ke-10 bulan pertama 2017 --tahun ayam menurut kalender bulan. Hari ke-10 setiap tahun baru kalender bulan dipandang sebagai Hari Dewa Kekayaan di Vietnam.
Pada hari itu, orang seringkali pergi ke toko emas dan membeli emas dalam bentuk batangan atau lembaran, perhiasan emas, atau bentuk 12 hewan zodiac. Ada kepercayaan kuat bahwa melakukan perbuatan tersebut akan membawa kemakmuran dan nasib baik buat mereka sepanjang tahun.
"Tahun ini adalah tahun ayam jantan, jadi saya akan membeli emas dengan bentuk ayam jantan. Saya berharap saya akan memperoleh setumpuk ayam emas pada akhir tahun ini," kata pegawai Techcombank dengan gembira, sambil berdiri di barisan panjang --yang mulai mengakibatkan antrean panjang kendaraan di jalan itu.
Nguyen Thi Dan, pensiunan pekerja garmen dari Kabupaten Thanh Tri di Hanoi kepada Xinhua bahwa wanita tersebut akan membeli cincin emas. "Memakainya atau tidak bukan masalah. Yang penting ialah kami harus membeli emas pada Hari Dewa Kekayaan," katanya.
Banyak rakyat Vietnam, termasuk mereka yang mengantre di jalan itu, percaya pada kisah rakyat mengenai Dewa Kekayaan, atau Dewa Kemakmuran.
Menurut kisah itu, Dewa Kekayaan --yang hidup di surga-- suatu hari jatuh ke Bumi setelah mabuk. Ia pergi ke rumah warga untuk meminta makanan dan minum dan belakangan para pemilik rumah menjadi kaya. Pada hari ke-10 tahun kalender, ia terbang kembali ke surga. Untuk mengenang Dewa Kekayaan, rakyat memilih hari tersebut untuk menyembah dia dan berdoa memohon keberuntungan dan kemakmuran.
Perbuatan semacam itu di Vietnam dipercaya berasal dari Tiongkok. Caishen adalah Dewa Kemakmuran di Tiongkok dan disembah oleh pengikut agama rakyat Tiongkok dan Tao. Ia telah digambarkan dengan banyak tokoh sejarah dan memiliki bermacam bentuk, termasuk Zhao Gongming, Fan Li dan Bi Gan. [Antara]