Sedangkan Pura Agung Besakih berlokasi di lereng kaki Gunung Agung yang memiliki ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut, secara administratif masuk di wilayah Kabupaten Karangasem, sekitar 85 kilometer timur laut Denpasar.
Kawasan suci yang pondasinya konon dibangun oleh Rsi Markandeya dari India pada zaman pemerintahan Raja Sri Udayana Warmadewa pada 1007 Masehi itu terdiri atas 16 komplek pura yang menjadi satu-kesatuan yang tak terpisah antara satu sama lain.
Di tempat suci itu pula, para dewa-dewi bertahta dan turun ke mayapada (bumi) membebaskan manusia dari musibah dan bencana serta menebarkan kedamaian kepada umat manusia.
Untuk itu, kesucian dan kesakralannya tetap terjaga dan terpelihara hingga sekarang sebagai tempat kegiatan ritual berskala besar secara berkesinambungan setiap tahun dan hari-hari besar keagamaan umat Hindu lainnya.
Ikon Bisnis
Lain halnya dengan obyek wisata Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, sekitar 15 kilometer barat daya Kota Denpasar yang menjadi lokasi bertengger pura kuno di atas batu karang Pantai Beraban, Bali selatan di dekat Samudera Indonesia.
Tempat suci umat Hindu, sekaligus objek wisata andalan itu, menyimpan misteri dan keunikan yang membuat pelancong seperti "wajib" untuk mengunjunginya, sehingga pura kuno peninggalan abad XVI selama ini menjadi objek wisata terfavorit karena mampu menyedot kunjungan terbanyak dibanding objek wisata lainnya di Pulau Dewata.
Kunjungan wisatawan ke Lot selama tahun 2016 tercatat 3.371.928 orang yang terdiri atas wisatawan mancanegara 1.720.490 orang (52 persen) dan wisatawan nusantara 1.651.438 orang (49 persen). Jika dibandingkan dengan kunjungan tahun sebelumnya mengalami peningkatan yang signifikan, karena selama tahun 2015 hanya tercatat 3.179.616 orang.
Pura Tanah Lot merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, salah satu tempat suci besar di Pulau Dewata. Objek wisata itu dikelola secara profesional sehingga turis senang datang ke lokasi yang dihubungkan dengan jalan beraspal mulus, tempat parkir yang luas dan penataan lingkungan yang asri.
Penataan kawasan objek wisata tersebut lebih mengedepankan nuansa religius yang dipadukan dengan panorama dan keindahan alam.