Polisi Lacak Orang Pakai Helm yang Tembak Fikri di Manggarai

Senin, 06 Maret 2017 | 19:15 WIB
Polisi Lacak Orang Pakai Helm yang Tembak Fikri di Manggarai
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Tawuran antara warga Tambak, Menteng, Jakarta Pusat, dan warga Gang Tuyul, Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (5/4/2017), merenggut dua nyawa. Pelajar SMA bernama Sutan Rafi Hakim Lubis (16) dan mahasiswa bernama Fikri Fadhlur Firmansyah (21) mati sia-sia.

Anggota polisi masih menyelidiki penyebab matinya Sutan. Dia tewas setelah ditembak pakai senapan angin.

"Memang ada info ada orang melihat pakai helm membawa senpi, tapi kami dalami itu siapa yang membawa senjata angin. Kami masih dari Polres Jaksel masih menelusuri berkaitan info," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (6/3/2017).

Sementara mengenai penyebab kematian Fikri, Argo mengatakan penyidik masih menunggu hasil autopsi.

"Kami masih menunggu dari Rumah Sakit Kramatjati. Nanti setelah kami autopsi mengetahui penyebab kematian," katanya.

Meski sudah jatuh dua korban jiwa, tawuran kembali terjadi sore ini.

Argo mengungapkan tawuran yang terjadi di dua kampung tersebut seringkali hanya dipicu masalah sepele, misalnya saling ejek. Untuk kasus kemarin, pemicunya suara petasan.

"Ada banyak ya penyebabnya. Dari kedua belah pihak sebenarnya seperti ejek ejekan antar kedua kampung, hingga menyebabkan semua warga tak terima hingga terjadi perselisihan. Ada juga lempar lemparan mercon akhirnya semua warga satu kampung ikut," kata dia.

Pencegahan

Argo mengatakan kepolisian akan membuat pos pengamanan di antara kedua wilayah.

"Jadi pos pengamanan ada setelah kejadian. Selain polisi menempatkan di sana agar tidak terulang kembali. Kami ada Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat)," kata Argo.

Argo mengatakan nanti petugas akan patroli rutin di kedua wilayah dan menjalin komunikasi.

"Kami adakan patroli di sana. Kami juga komunikasi dengan warga. Tentunya kedua pihak ini kita harap bisa komunikasi sendiri. Dengan harapan tidak terulang lagi. Kita melihat motifnya apa penyebab tawuran," kata dia

Untuk menyelesaikan konflik antara kedua kelompok warga, kata dia, polisi berencana mempertemukan perwakilan mereka untuk bicara.

"Akar permasalahan di sana kita bicarakan apa antar kampung. Dengan adanya dialog itu kita jadi tau apa akar permasalahannya. Kedua kampung itu yang mengetahui. Polisi sebagai fasilitator," kata Argo.

Pemerintah Provinsi Jakarta dan tokoh-tokoh masyarakat diharapkan turut membantu menyadarkan warga agar jangan mudah terpancing ikut tawuran.

"Tentunya kami berharap pemda dan tokoh masyarakat ikut melihat permasalahan di sana. Kami sama-sama memperbaiki permasalahan di sana," kata dia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI