Suara.com - Berdasarkan hasil hitungan cepat lembaga survei, perolehan suara Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengungguli Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat.
Jika tidak ada aral melintang, pasangan nomor urut tiga akan mengawali jabatan sebagai pemimpin baru Jakarta kurang lebih enam bulan lagi, yaitu Oktober 2017.
Anies mengatakan saat ini tengah mempersiapkan diri sebelum dilantik. Setelah itu, dia ingin cepat menerjemahkan program kerja ke dalam bentuk anggaran.
"Kemarin saya sudah bicara dengan Pak Basuki (Tjahaja Purnama/Ahok). Saya ingin kerja cepat. Karena soal anggaran harus langsung, nggak bisa terlambat," kata Anies di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Jumat (21/4/2017).
Anies mengapresiasi keterbukaan Ahok soal anggaran. Menjelang pelantikan, Anies dan Sandiaga dilibatkan Ahok yang sekarang masih menjabat gubernur dalam penyusunan anggaran supaya dapat langsung merealisasikan program kerja.
"Dan beliau menunjukkan sikap sebagai negarawan, karena ini tentang Jakarta. Kita akan siapkan program-programnya, penerjemahan. Janji yang mana yang urgent, dan dimasukkan dalam rencana APBD 2018," ujar Anies.
Anies dan Sandiaga memiliki 23 janji kerja yang ditawarkan kepada masyarakat Jakarta.
1. Merevisi dan memperluas manfaat Kartu Jakarta Pintar dalam bentuk Kartu Jakarta Pintar Plus untuk semua anak usia sekolah (6-21 tahun), yang juga dapat digunakan untuk Kelompok Belajar Paket A, B dan C, pendidikan madrasah, pondok pesantren dan kursus keterampilan serta dilengkapi dengan bantuan tunai untuk keluarga tidak mampu.
2. Merevisi dan memperluas manfaat Kartu Jakarta Sehat dalam bentuk Kartu Jakarta Sehat Plus dengan menambahkan fasilitas khusus untuk para guru mengaji, pengajar Sekolah Minggu, penjaga rumah ibadah, khatib, penceramah dan pemuka agama.
3. Membuka 200.000 lapangan kerja baru, membangun dan mengaktifkan 44 pos pengembangan kewirausahaaan warga untuk menghasilkan 200.000 pewirausaha baru, selama lima tahun.
4. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas Pendidikan Kejuruan dengan mengintegrasikan dunia usaha ke dalamnya, untuk menghasilkan lulusan yang langsung terserap ke dunia kerja dan berwirausaha.
5. Mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok dengan menjaga ketersediaan bahan baku dan menyederhanakan rantai distribusi, serta menyediakan Kartu Pangan Jakarta untuk meningkatkan daya beli warga tidak mampu serta merevitalisasi pasar-pasar tradisional dan Pedagang Kali Lima untuk meningkatkan kesejahteraan para pedagang.
6. Menghentikan Reklamasi Teluk Jakarta untuk kepentingan pemeliharaan lingkungan hidup serta perlindungan terhadap nelayan, masyarakat pesisir dan segenap warga Jakarta.
7. Membangun pemerintahan yang bersih, modern dan melayani berbasis transparansi, akuntabilitas dan keteladanan dengan mengoptimalkan pelibatan publik dan pemanfaatan teknologi (Smart City).
8. Mengembangkan kinerja dan tata kelola pemerintahan untuk merealisasikan rencana kerja hingga 95 persen, mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian dalam audit laporan keuangan, mencapai predikat 80 dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), menghentikan praktik penyelewengan di dalam birokrasi, dan memperbaiki manajemen aset-aset milik Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.