Suara.com - Sebanyak 27 balita di Tigi Barat, Kabupaten Deiyai, Papua tewas misterius dalam waktu yang berdekatan antara Maret sampai Juli 2017. Kementerian Kesehatan melihat keanehan dalam kejadian itu.
Sebanyak 9 orang tim Kemenkes akan ke Tigi Barat, Selasa (18/7/2017). Mereka terdiri dari tenaga survelens, satu tenaga gizi, dan satu khusus penanganan diare dari Litbang Biomedis, peneliti, tenaga analis dan juga tiga dari Dinas Kesehatan Papua.
“Selasa malam diharapkan sudah tiba di Deiyai," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aaron Rumainum seperti dilansir Kabarpapua.
Tim ini nantinya akan memastikan jenis penyakit dan jumlah pasti balita yang meninggal. Bantuan yang diberikan Kementerian Kesehatan adalah berupa memverifikasi kuburan dari balita yang meninggal dan juga jumlah pastinya.
"Meskipun Dinas Kesehatan Deiyai telah mengadakan pengobatan massal, tapi Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Kementerian Kesehatan menganggap perlu untuk melihat secara langsung sekaligus memberikan bantuan teknis dan managemen kepada teman-teman di Dinas Kesehatan Deiyai," jelas Aaron.
Tim juga membawa makanan pendamping ASI dan juga Vitamin A serta peralatan lainnya. Sebab akan dilakukan pemberian Vitamin A bagi balita.
"Juga dilakukan pelatihan on the job training kepada petugas kesehatan di Deiyai, baik soal penyimpanan vaksin maupun melakukan suntikan yang benar," katanya.