Suara.com - Kabar memilukan tewasnya bocah bernama Ramiza Bazigha (8) setelah digigit lehernya oleh anjing jenis Pitbull, mendapat tanggapan dari pencinta hewan tersebut.
Danny, perempuan asal Surabaya yang juga memelihara anjing yang memiliki nama lengkap American Pitbull Terrier (APBT), mengatakan kesalahan ada pada pemiliknya.
"Kalau menurut aku banyak alasan kenapa anjingnya bisa menyerang anak kecil. Alasan dasar karena dia stres. Karena yang aku lihat di berita anjing ini, kan dirantai jadi geraknya itu terbatas," kata Danny kepada Suara.com, Selasa (8/8/2017).
Sekadar untuk diketahui, anjing jenis Pitbull memiliki kekuatan yang besar dan tubuh yang berotot, kekar, dan sangat gesit.
Diungkapkan Danny, pekerja di sebuah perusahaan swasta, dirinya juga sering kewalahan mengimbangi kekuatan dari Pitbull peliharaannya. Apalagi bocah yang baru berumur delapan tahun seperti Ramiza.
Danny juga menambahkan, kemungkinan anjing tersebut tidak berniat menyerang Ramiza. Namun, ada pemicu dari faktor stres karena sering dirantai.
"Atau bisa jadi juga anjingnya nggak berniat nyerang. Tapi, karena Pitbull punya kekuatan super jadi nggak bisa ngimbangin. Aku punya tiga Pitbull di rumah, aku yang udah gede aja masih suka kalah sama mereka. Apalagi yang umur delapan tahun," jelasnya.
Menurut informasi yang berkembang, Pitbull yang menyerang Ramiza dalam keadaan stres. Sama hal dengan anjing lainnya, Pitbull butuh diajak bermain oleh tuannya.
Terlebih pada dasarnya anjing jenis Pitbull bukanlah anjing rumahan. Berbeda dengan anjing yang memang biasa dipelihara oleh orang-orang.
Baca Juga: Kompakan, Neymar dan Alves 'Bantu' PSG Bujuk Striker Arsenal Ini
"Mungkin karena dirantai itu stresnya. Bisa juga karena dikurung terus, nggak pernah diajak jalan-jalan. Pitbull itu harus diajak jalan untuk bikin tenaganya capek, karena memang dasarnya bukan anjing rumahan karena emang harus diajak jalan. Berbeda sama anjing jenis kecil yang biasa stay di rumah," ungkap perempuan berusia 22 tahun.
Danny menegaskan, kejadian itu bukanlah kesalahan dari anjingnya. Sebab, orang tua dari Ramiza lalai menjaga anaknya sendiri ditambah tidak memperhatikan binatang peliharaannya.
"Kalau melihat dari berita, bukan kesalahan pada anjingnya, tapi pemiliknya dan kelalaian orang tua yang ngebiarin anaknya main di dekat anjing yang punya tenaga besar," pungkas Danny.
Peristiwa nahas ini terjadi pada, Minggu (6/8/2017). Ramiza merupakan anak angkat pasangan Wisnu dan Aniswatin, warga Jalan Candi Penataran 10, RT 2, RW 2, Kelurahan Mojolanggu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Menurut informasi yang diterima Suara.com dari kepolisian setempat, ihwal kejadian nahas itu ketika Ramiza tengah bermain boneka di lantai dua rumahnya. Dia bermain didampingi nenek.