“Tidak pula ada pembicaraan khusus mengenai aerospace engineering antara BJ Habibie dengan Dwi Hartanto seperti banyak diberitakan oleh media,” tulisnya lagi.
Penghargaan Dicabut
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Kerajaan Belanda, dan berkedudukan di Den Haag, mencabut penghargaan yang pernah diberikan kepada Dwi Hartanto.
Pencabutan penghargaan tersebut dilakukan setelah Dwi mengakui banyak melakukan kebohongan mengenai jati diri, keahlian akademis, status pendidikan, dan masih banyak lagi kepada publik.
KBRI memberi penghargaan kepada Dwi Hartanto pada peringatan Hari Kemerdekaan ke-72 RI, pada 17 Agustus 2017 di Den Haag.
Penghargaan diberikan dengan rujukan kepada judul disertasinya Dwi, yakni "Lethal Weapon in the Sky", yang dianggap mengharumkan bangsa Indonesia di mata internasional.
Ternyata disertasi itu belum pernah ada, karena kenyataannya, Dwi masih berkuliah program doktoral di TU Delft.
KBRI meresmikan pencabutan penghargaan itu melalui Surat Keputusan Nomor SK/029/KEPPRI/IX/2017, per tanggal 15 September 2017.
Baca Juga: Warga Marah Lihat Rekonstruksi Pembunuhan Pasutri Bos Garmen