Keberhasilan TNI-Polri Bebaskan Sandera KKB di Papua Diapresiasi

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 18 November 2017 | 03:30 WIB
Keberhasilan TNI-Polri Bebaskan Sandera KKB di Papua Diapresiasi
Evakuasi warga yang disandera KKB di Papua. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut dia, upaya pembebasan warga Desa Binti dan Desa Kimbley akhirnya ditempuh melalui operasi penyelamatan.

Menurut dia, upaya itu ditempuh setelah proses negosiasi dengan para penyandera menemui jalan buntu.

"Negosiasi menemui jalan buntu, sehingga kita lakukan operasi penyelamatan," ujarnya.

Tim gabungan yang terdiri dari personil TNI dan Polri dikirim ke lokasi lokasi penyanderaan, untuk membebaskan para sandera. Pangdam Chendrawasih mengatakan setelah sempat terjadi kontak senjata, akhirnya para pelaku memilih melarikan diri.

"Terjadi kontak senjata dengan kelompok separatis, sementara belum ada yang kita bekuk, mereka langsung melarikan diri dengan memanfaatkan medan yang sangat sulit untuk pelarian," ujarnya.

Melalui operasi pembebasan tersebut, seluruh warga yang menjadi korban penyanderaan bisa dibebaskan. Sementara tidak ada satupun aparat yang berpartisipasi dalam operasi penyelamatan itu terluka.

Kepala Penerangan Kodam Chendrawasih, Kolonel Muhammad Aidi, menyebut dari pihak TNI, yang berpartisipasi dalam operasi pembebasan sandera itu adalah 13 orang anggota Kopassus TNI AD, dan 30 orang anggota Raider 751 Kostrad TNI AD, dan sejumlah anggota Ton Taipur TNI AD.

Penyerbuan oleh aparat dilakukan sejak pukul 04.00 WIB. Sasaran utama pasukan adalah pos-pos penjagaan KKB di wilayah tersebut. Pada sekitar pukul 09.00 WIB, wilayah tersebut berhasil dikuasai.

"Para separatis melarikan diri ke hutan dan gunung, belum bisa dipastikan apakah kelompok separatis OPM ada yang korban karena cuaca berkabut tebal," katanya.

Setelah wilayah dipastikan aman, seluruh warga pendatang di antara 347 orang sandera, dievakuasi dari lokasi. Warga pribumi tidak ikut dievakuasi, karena memilih untuk tinggal. Untuk pengamanan, pasukan gabungan masih disiagakan di lokasi tersebut. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI