Suara.com - Ketua DPP Partai Gerindra M Nizar Zahro mengungkapkan kekesalannya terhadap Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia, Raja Juli Antoni.
Kekesalahan tersebut berawal dari Raja Juli yang mengomentari pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengenai “Indonesia bakal bubar pada tahun 2030”.
Raja menyebut Prabowo memakai data dari “kandang kuda” untuk membenarkan prediksi tersebut.
"Jelas sikap Sekjen PSI itu merupakan sikap bebal dan dungu, karena tidak menyimak secara utuh pidato Pak Prabowo. Karena jelas sekali, Pak Prabowo mengatakan pidatonya itu didasarkan atas novel Ghost Fleet karya PW Singer," kata Nizar melalui pesan tertulis yang diterima Suara. com, Senin (26/3/2018).
Nizar mengakui, pernyataan Prabowo seperti itu membuat banyak orang kaget. Apalagi, pernyataan itu didasarkan pada sebuah novel.
Namun, Nizar mengklaim, hanya orang berakal yang mampu menangkap pesan tersirat dari pernyataan Prabowo.
"Sementara orang bebal dan dungu hanya bisa mengejek membabi-buta," ujar Nizar.
Nizar mengatakan, Raja semestinya membuka mata bahwa bangsa asing sudah menelanjangi Indonesia melalui karya novel yang dinilai fiksi tersebut.
Namun, kata dia, orang selevel PW Singer yang menurutnya ahli strategi dan kebijakan pertahanan Amerika Serikat, pasti memiliki data akurat dalam prediksinya mengenai perang terbuka antara AS versus Tiongkok.
Baca Juga: DPR Minta Aparat Sigap Lindungi TKI
Ia mengatakan, meskipun novel tersebut bergenre fiksi, tidak ada salahnya menjadi dasar kewaspadaan bangsa.
"Masih kuat di ingatan kita bagaimana dulu Presiden AS Barack Obama meninggalkan ruangan saat Presiden Jokowi akan menyampaikan pidato di KTT Perubahan Iklim di Perancis pada 2015. Itu adalah bentuk tidak simpatik AS atas posisi Indonesia yang cenderung merapat ke China," tambah Nizar.