Titik terakhir pawai adalah Pendopo Sabha Swagata Blambangan, bangunan bersejarah yang berdiri sejak lebih dari dua abad silam.
Di pendopo yang terdapat sumur Sri Tanjung, yang merupakan sumber legenda nama Banyuwangi itu, telah disediakan boks penyimpanan api. Obor disemayamkan di pendopo berkonsep arsitektur hijau itu selama satu malam.
The Sunrise of Java menjadi destinasi terakhir yang dikunjungi di Jawa Timur. Setelah itu, torch relay menyeberang ke Bali.
Selain Banyuwangi, kota-kota Jawa Timur yang juga akan dilewati pawai ini adalah Blitar, Malang, Bromo, Probolinggo, Situbondo, dan Bondowoso.
Asdep Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata, Sumarni, menyatakan antusias dengan pertemuan api Asian Games dengan api biru Kawah Ijen.
“Ini salah satu agenda kedatangan torch relay yang dibalut dengan pariwisata. Hasilnya sangat keren. Penyambutan torch relay di Banyuwangi, mudah-mudahan bisa menginspirasi daerah lain,” kata Sumarni.
Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, menerangkan, pawai obor Asian Games menjadi jadi promosi terbaik daerah untuk mengenalkan pariwisata dan potensi lainnya.
“Kota atau kabupaten yang dilalui torch relay ini sangat beruntung, sebab banyak aspek di daerah itu akan ikut terangkat. Pergerakan obor Asian Games ini selalu diikuti oleh media, sehingga momen ini harus dioptimalkan dengan baik,” ujarnya.