"Saat itu masih kurang Rp 5 juta. Saya berhutang kepada seseorang untuk menutup kekurangannya. Saya cicil selama delapan tahun. Alhamdulillah sekarang sudah lunas semuanya," katanya.
Wajah Tarijah tampak berseri-seri saat ditemui di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, seakan tidak sabar untuk segera menginjakkan kaki di Tanah Suci.
Sebentar lagi, nenek penjual nasi aking itu menyandang gelar hajjah, setelah selesai memenuhi rukun Islam kelima.