Ejek Pelaku, Keluarga Muhajir Tewas Dibuang ke Sungai Hidup-hidup

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 23 Oktober 2018 | 14:29 WIB
Ejek Pelaku, Keluarga Muhajir Tewas Dibuang ke Sungai Hidup-hidup
Polda Sumut merilis kasus pembunuhan satu keluarga di Deliserdang. (Foto:Medanheadlines.com)

Suara.com - Aparat kepolisian akhirnya mampu menangkap pelaku sekaligus membongkar motif pembunuhan satu keluarga di Deliserdang, Sumatera Utara, yang terjadi pada Selasa (9/10).

Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto menegaskan, empat tersangka pelaku pembunuhan keluarga tersebut berhasil ditangkap.

Keempatnya ialah DN, AH, R dan Y. Pelaku berinisial AH tewas ditembak polisi karena melawan saat ditangkap.

Mereka secara keji membunuh Muhajir dan istrinya Suniarti serta anak ketiga bernama Sholihin. Bahkan, mereka membuang keluarga itu ke sungai hidup-hidup.

Dua tersangka yang hidup dihadirkan di depan awak media oleh Polda Sumut pada Senin (22/10/2018). Mereka diminta mengungkap motif pembunuhan itu kepada awak media, berdekatan dengan kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara, tempat di mana jasad rekan mereka ditempatkan.

“Kawanan ini membunuh keluarga Muhajir karena masalah sepele, dendam karena merasa telah diejek korban. Diduga, korban mengejek tersangka AH dengan sebutan rombongan gajah,” kata Agus seperti dilansir Medanheadlines—jaringan Suara.com.

Namun, kata Agus, pelaku juga sebenarnya sempat mengejek Muhajir dengan sebutan ‘Tuyul’.

“AH mengklaim korban menghinanya dengan menyebut ‘gajah wis teko’ (gajah sudah datang),” tambahnya.

R, salah satu tersangka, menuturkan mereka mendatangi rumah Muhajir sebenarnya untuk meminjam uang.

Baca Juga: Aksi Banser Bakar Bendera Tauhid, PWNU DIY Minta Maaf

"Kami ke sana untuk meminjam uang. A yang kali pertama datang, mengetuk pintu rumah Muhajir sekitar pukul 23.00 WIB,” kata R.

Saat pintu dibuka, kata R, rekannya berinisial A langsung masuk dan mengutarakan ingin meminjam uang. Muhajir kala itu mau meminjamkan uang.

Namun, saat Muhajir beranjak masuk ke kamar untuk mengambil uang, A langsung memukul kepala bagian belakang Muhajir memakai gagang pistol rakitan.

"Saat itulah saya baru datang dan masuk. Saya langsung mengikat tangan Muhajir dan menutup mulutnya memakai lakban. Anak dan istrinya juga ikut saya lakban, di ruang tamu,” jelas R.

Sementara AH kemudian mengambil mobil yang dikendarai DN. Ketiga korban lalu dimasukkan ke dalam mobil.

Korban dibawa ke arah jembatan di wilayah Kecamatan Talun Kenas, Deliserdang. Ketiganya langsung dibuang dalam kondisi kaki dan tangan terikat lakban.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI