Para korban diduga masih hidup saat dibuang. Karena sempat ditemukan pasir di dalam paru-paru korban saat diautopsi.
"Kami bersepakat membuang korban ke sungai itu karena dianggap aman. Sewaktu kami buang, sebenarnya istri dan anak Muhajir masih hidup,” kata dia.
Seusai menjalankan aksi kejinya itu, R dan AG kemudian melarikan diri ke Pekanbaru, Riau. Mereka diringkus pada Minggu (21/10) sekitar pukul 17.30 WIB.
Semengtara AH mencoba melawan petugas saat akan ditangkap. Ia lantas tewas diterjang peluru yang ditembakkan polisi.
R mengakui, nekat terlibat dalam pembunuhan itu karena diajak A. Bahkan, ia mengungkapkan, pembunuhan itu telah direncakan dua hari sebelumnya, persis saat ia didatangi A.
”A datang dan bercerita, istri Muhajir, si Suniarti, sering mengejek kami sebagai ’pasukan gajah’. Karena kami berkawan, saya mau membantu. Apalagi saya juga turut diejek Suniarti,” jelasnya.
Berita ini kali pertama diterbitkan Medanheadlines.com dengan judul ”Pembunuhan Sadis Manajer PT Domas Pelaku Nekat Karena Diejek ‘Rombongan Gajah’”