Dia berharap, fenomena air rebusan pembalut hanya sebatas tren yang sesaat terus lewat dan hilang.
"Sebuah tren yang menggilas akal sehat. Semoga hanya sekilas, sesaat, lalu lewat dan segera tertangani. Yang penting jangan malah beralih ke air cem-ceman (rendaman) kaos kaki," candanya
Kontributor : Adam Iyasa