Kisah Pasangan Kekasih yang Nikah di Tengah Amukan Tsunami

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 24 Desember 2018 | 18:38 WIB
Kisah Pasangan Kekasih yang Nikah di Tengah Amukan Tsunami
Pengantin di tengah bencana tsunami Selat Sunda. [Bantennews]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mujur tak boleh diraih, malang tak boleh ditolak. Begitu pepatah lama. Rencana tinggal rencana Tuhan pula yang punya kuasa.

Tatang, sudah menentukan rencana pernikahan putri tercinta Hana Fia Pebriani. Hari bahagia itu disepakati jatuh pada Minggu (23/12/2018) pukul 09.00 WIB.

Pernikahan itu rencananya bertempat di kediaman mempelai perempuan Kampung Cilincing, Desa Citereup, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten.

Pernikahan putri tercinta dengan pujaan hatinya Achmad Rijal dari Pagelaran, Pandeglang, Banten menemui kendala. Pesta berubah bencana. Tenda pernikahan diterjang tsunami hingga porak-poranda.

Pria yang akrab dengan sapaan Abah Tatang ini menuturkan, Sabtu (22/12) malam, acara syukuran digelar di rumahnya.

Semua persiapan nyaris sempurna. Tenda sudah terpasang, hidangan sudah tersaji, tetamu sudah hadir, penceramah sudah siap memberikan siraman rohani. Suasana meriah sekaligus hikmat.

“Ceramah baru saja dimulai, penceramah sudah di atas panggung,” kata Tatang menceritakan peristiwa memilukan itu kepada Bantennews—jaringan Suara.com, Senin (24/12/2018).

Baru lima menit ceramah dimulai, tanpa diduga tsunami menerjang panggung dan tenda. Sontak panggung rubuh. Tetamu tunggang-langgang meninggalkan lokasi, sebagian terseret arus laut yang dahsyat.

“Acara malam itu bubar. Kami sibuk menyelamatkan diri masing-masing,” kenang Tatang.

Baca Juga: Polri: Beberapa Daerah Terdampak Tsunami di Banten Masih Terisolir

Pesta hancur akibat diterjang tsunami. Sebagian sanak keluarga hilang entah kemana. Namun Tatang tak mau anaknya kecewa akibat musibah yang menimpa. “Acara pernikahan harus tetap berlangsung.”

Keesokan harinya, Minggu pagi, mereka sudah menempati pos pengungsian di Cigeulis, Pandeglang, Banten. Akad nikah tetap berlangsung meski di tempat pengungsian.

“Alhamdulillah, pernikahan tetap berlangsung meski di tempat pengungsian,” kata Tatang.

Senyum haru terlihat di wajah putrinya. Air mata bahagia menyelimuti dua keluarga, meski ada rasa sesak karena kehilangan beberapa anggota keluarga.

“Musibah kan tidak ada yang tahu. Mungkin ini kehendak yang Kuasa. Kita tabah menerima,” jelasnya.

Peristiwa tsunami akan menjadi peristiwa paling membekas untuk pasangan Achmad Rijal dan Hana Fia Pebriani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI