Suara.com - Lingkaran Survei Indonesia Denny JA merilis hasil jajak pendapat mengenai elektabilitas capres dan cawapres peserta Pilpres 2019.
Berdasarkan survei mereka, Capres dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin masih unggul dari pasangan nomor undian 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno dalam hal elektabilitas alias tingkat keterpilihan.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menjelaskan, Jokowi – Maruf Amin unggul di lima kantong suara yang meliputi suara pemilih muslim, nonmuslim, perempuan alias emak-emak, wong cilik, dan milenial.
Sedangkan, Prabowo - Sandiaga Uno hanya unggul pada satu kantong suara yakni pemilih terpelajar.
“Secara umum, setelah debat pertama pilpres, elektabilitas Jokowi – Maruf Amin mencapai 54,8 persen. Sedangkan Prabowo – Sandiaga mendapat 31 persen. Sementara yang belum memustukan ada 14,2 persen,” kata Adjie, Kamis (7/2/2019).
Responden Islam
Ia menjelaskan, dalam survei ini dilibatkan 1.200 responden, dan 85 persen di antaranya adalah beragama Islam.
Nah, dari 85 persen responden yang beragama Islam itu, sebanyak 49,5 persen di antaranya memilih Jokowi – Maruf Amin.
Sedangkan 35,4 persen dari 85 persen responden muslim itu memilih Prabowo – Sandiaga. Sementara yang tak menentukan pilihan ada 15,1 persen.
Baca Juga: Suara Warga Cijantung Jadi Rebutan, BPN: Sebagian Besar Dukung Prabowo
Responden di Luar Islam
Selanjutnya, 15 persen dari 1.200 responden survei adalah warga dari berbagai agama di luar Islam. Nah, 86,5 persen di antara 15 persen responden di luar Islam itu memilih Jokowi – Maruf Amin.
“Sedangkan pemilih Prabowo – Sandiaga dari kalangan di luar Islam hanya 4,7 persen. Persentase responden kalangan itu yang tak menentukan pilihan adalah 8,8 persen.”
Responden Wong Cilik
Adjie menjelaskan, dari 1.200 responden survei, sebanyak 50,3 persen di antaranya dikategorikan wong cilik alias berpenghasilan di bawah Rp 2 juta.
Nah, dari responden jenis itu, sebanyak 58,4 persen di antaranya memilih Jokowi – Maruf Amin. Prabowo – Sandiaga hanya kebagian 24,7 persen responden wong cilik. Sedangkan wong cilik yang tak menentukan pilihan adalah 16,9 persen.