"Agus Salim. Lelaki kelahiran Agam, Sumatera Barat, ini adalah negarawan dengan otak cemerlang. Dia banyak dipuji karena kemahirannya menguasai banyak bahasa."
"Bahasa Belanda Agus Salim dipelajari pada saat beliau di kapal laut dalam perjalanan menuju Belanda. Dalam sejarah, Agus Salim pernah menjabat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia ke-3 pada periode 3 Juli 1947 – 20 Desember 1949."
"Pada masa jabatannya Agus Salim menjadi ketua delegasi Indonesia dalam Inter Asian Relation Conference di India dan berusaha membuka hubungan diplomatik dengan sejumlah negara Arab, terutama Mesir dan Arab Saudi."
"Dia pernah menempuh pendidikan dasar di Europeesche Lagere School (ELS), yang merupakan sekolah khusus anak-anak Eropa. Salim melanjutkan pendidikannya ke Hoogere Burgerschool (HBS), dan lulus sebagai lulusan terbaik."
"Setidaknya Haji Agus Salim menguasai sembilan bahasa, di antaranya Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, Arab, Turki, dan Jepang. Bung Hatta sempat memuji betapa luar biasa kepandaian yang dimilikinya."
"Pada 1906, Salim berangkat ke Jeddah, Arab Saudi, untuk bekerja di Konsulat Belanda di sana. Pada 1930, digelar konferensi Buruh Internasional di Jenewa. Agus Salim menghadiri konferensi tersebut. Dia didaulat sebagai penasehat delegasi buruh Belanda."
"Pidato Salim dalam bahasa Inggris mengundang decak kagum dari peserta konferensi tersebut. Melihat hebatnya pidato Salim, seorang peserta konferensi menantangnya berpidato dalam bahasa Perancis. Salim menjawab tantangan tersebut. Lagi-lagi pidatonya mendapat pujian.
"Soekarno. Presiden Republik Indonesia Pertama ini adalah seorang kutu buku. Selain menguasai sejumlah bahasa asing, Bung Karno memiliki keahlian berpidato yang luar biasa. Dia dapat menyatukan begitu banyak latar belakang etnik, budaya, dan agama dengan narasinya."
"Kemampuan Bung Karno tersebut diperoleh melalui proses. Namun jelas bahwa buku-buku adalah bagian penting dari proses tersebut. Soekarno remaja sering larut menikmati beragam buku di perpustakaan ayahnya. *Lumayan sama dengan Pak @prabowo ya".
"Kemampuan Bung Karno berbahasa asing juga terlihat dari kedekatannya dengan berbagai pemimpin dunia."
"Howard Jones mengatakan, betapa terkesimanya dia melihat Bung Karno. Dalam pidatonya pemimpin Indonesia itu mampu mengutip panjang kata-kata Jefferson, Lincoln, atau pun Karl Marx persis dalam bahasa aslinya. *Bukan unikon."
"Hamka. Kita memanggilnya dengan Buya Hamka, seorang sastrawan dan ulama yang dicintai di Indonesia. Masyarakat juga mengenal Hamka sebagai ahli filsafat dan aktivis politik. Haji Abdul Malik Karim Amrullah, demikian nama lengkap beliau."
"Beliau lahir di Sungai Batang, Maninjau, Sumatera Barat, pada 16 Februari 1908, Hamka adalah seorang yang mempelajari berbagai ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi, dan politik baik Islam maupun Barat secara otodidak."
"Proses belajar secara otodidak sangat ditunjang dengan kemampuan bahasanya, terutama bahasa Arab. Hamka mahir berbahasa Arab. Itu sebabnya dapat meneliti karya ulama dan pujangga besar di Timur Tengah, seperti Zaki Mubarak, Jurji Zaidan, Abbas al-Aqqad, Mustafa al-Manfaluti."
"Berkat kemampuannya berbahasa Arab itu juga, dia meneliti karya sastra Perancis, Inggris, dan Jerman, seperti Albert Camus, William James, Sigmund Freud, Arnold Toynbee, Jean Paul Sartre, Karl Marx, dan Pierre Loti."