Jadi, kedudukannya tidak harus dari ketinggian menuju tempat rendah atau dari langit ke bumi seperti terkandung dalam kata 'nazala'.
Sementara pada teori kedua, Allah menurunkan wahyu melalui Malaikat Jibril saat berada di langit.
Kemudian Jibril turun ke bumi untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada Nabi Muhammad SAW sehingga pilihan katanya adakah 'nazala'.
Adapun proses komunikasi antara Jibril dengan Nabi Muhammad SAW pun disimpulkan oleh para ulama ada dua kemungkinan, yakni Jibril berubah rupa menjadi manusia atau sebaliknya.