Suara.com - Kabar duka datang dari keluarga besar Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Ibu Ani Yudhoyono sang istri meninggal dunia, Sabtu (1/6/2019).
Ani Yudhoyono wafat setelah sebelumnya sempat harus menjalani perawatan intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU) National Hospital University, Singapura.
Kondisi tubuh Ani Yudhoyono mengalami penurunan akibat demam tinggi yang secara tiba-tiba menyerangnya.
Ani Yudhoyono mulai masuk ruang ICU pada Rabu (29/5/2019) sore. Itu merupakan kali kedua Ani Yudhoyono masuk ke ICU, selama menjalani pengobatan sakit kanker darah yang dijalaninya sejak Februari 2019.
Kabar wafatnya Ani Yudhoyono disampaikan politikus Partai Demokrat Ani Yudhoyono melalui Twitter.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun, bu Ani telah meninggal dunia pada 11.50 waktu Singapura,"cuit Andi Arief.
Sebelumnya, Ani Yudhoyono sempat mengalami masa kritis, Sabtu (1/6/2019) siang.
Berikut Suara.com merangkum perjalanan hidup Ani Yudhoyono.
Anak Panglima RPKAD
Ani yang memiliki nama lengkap Kristiani Herrawati ini lahir di Yogyakarta, 6 Juli 1952. Ani merupakan anak ketiga dari enam bersaudara pasangan Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (alm) dan Sunarti Sri Hadiyah.
Baca Juga: Andi Arief: Ibu Ani Yudhoyono Telah Meninggal

Sarwo Edhie merupakan seorang panglima RPKAD atau saat ini disebut Kopassus. Sarwo Edhie memiliki peran besar dalam menumpas pemberontakan G30S pada 30 September 1965.
Pasukan tentara dibawah komando Sarwo Edhie sukses mengambil alih Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma dari kekuasaaan sekelompok orang yang hendak melakukan perlawanan terhadap Indonesia.
Pernah Tak Lulus Kuliah
Ani merupakan sosok wanita yang tangguh. Meski demikian, ia sempat tak lulus saat duduk di bangku perkuliahan. Saat itu ia mengambil jurusan Kedokteran di Universitas Kristen Indonesia (UKI).
Saat sedang menjalani separuh perkuliahan, sang ayah yakni Sarwo Edhie ditugaskan untuk menetap di Korea Selatan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan. Ani pun mengikuti perpindahan sang ayah dan terpaksa meninggalkan bangku peruliahan yang sedang diempunya.

Semangat Ani untuk mengenam bangku perkuliahan tak pudar. Ani pun memutuskan untuk melanjutkan perkuliahan di Universitas Terbuka dan sukses menjadi Sarjana Sosial Ilmu Politik pada 1998.
Kisah Cinta dengan SBY
Percintaan SBY dan Ani awalnya sempat ditentang oleh Raden Soekotjo, ayahanda SBY. Soekotjo yang merupakan mantan Danramil itu merasa tidak sepadan dengan Ani yang merupakan putri seorang jenderal dari keluarga orang berada.