'Aku Ingin Anakku Mati Saja Dok'

Selasa, 30 Juli 2019 | 09:14 WIB
'Aku Ingin Anakku Mati Saja Dok'
(Shutterstock)

Suara.com - Anaknya mengalami koma selama 3 tahun, sang ayah di Inggris memohon kepada dokter agar membiarkannya meninggal dengan terhormat dan bermartabat.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (30/7/2019), Kavan Maddocks, 23 tahun' jatuh dari lantai 4 parkiran mobil pada 2016. Akibat peristiwa tersebut, Kavan menderita sejumlah kerusakan otak.

Kini, kondisi Kavan memprihatinkan. Dia makan melalui selang ke perut. Dia bernapas menggunakan alat bantu pernapasan ventilator.

Sang ayah, Frank, merasa keluarganya ditelantarkan karena petugas medis menolak untuk mematikan alat penopang kehidupan Kavan.

Frank meyakini Kavan tidak bisa melihat, merasa atau mendengar. Namun, petugas medis telah mengatakan kepada Frank bahwa anaknya bisa hidup setidaknya lebih dari 2 tahun lagi.

Kemarin, Minggu (28/7/2019), Frank, 47 tahun, menegaskan bahwa dirinya ingin anaknya tersebut mati saja, meski dia enggan mengatakannya.

"Saya ingin dia mati. Ini terdengar seperti hal yang sangat buruk untuk dikatakan. Tapi, seluruh keluarga dan teman-temannya merasakan hal sama. Ini sangat sedih, tapi kami tahu bahwa dia (Kavan) tidak akan kembali lagi ke kami," ujar Frank, seperti dikutip SUARA.com dari Daily Mail.

Frank melanjutkan, "Jika dokter secara ajaib bisa membuatnya terbangun dari koma, tidak ada yang akan lebih bahagia daripada saya. Saya akan membawanya dalam keadaan apa pun - di kursi roda, menggiring bola, apa pun. Saya akan menjaganya dan merawatnya setiap hari kalau saja dia bisa memiliki kehidupan."

"Tapi dia tidak punya kehidupan. Dia hanya berbaring di sana dalam kondisi yang menyedihkan. Mereka harus menggunakan katrol untuk membangunkannya dari tempat tidur. Siapa yang ingin melihat putra mereka seperti itu?" ujar Frank.

Frank, yang bekerja sebagai bos perusahaan konstruksi, mengatakan anaknya telah merayakan tiga kali natal dan ulang tahunnya di rumah sakit. Selama itu, Frank mengaku Kavan tak pernah meresponsnya dengan normal.

Menurut Frank, cedera Kavan lebih parah ketimbang yang dialami mantan juara Formula 1 Michael Schumacher setelah jatuh saat bermain ski dan membuatnya koma pada 2013.

"Dia menghancurkan kepalanya lebih buruk daripada Schumacher," tutur Frank.

Kavan yang bekerja sebagai akuntan di Macclesfield, Cheshire, berusia 20 tahun ketika terjun dari tempat parkir bertingkat pada 13 November 2016. Dia minum setelah menonton laga sepak bola Macclesfield Town.

Pada 2017, dia dinyatakan mengalami kondisi 'kesadaran minimal' setelah spesialis menguji semua indranya, termasuk lonceng dering di telinganya. Dia melakukan tes yang sama lagi tahun lalu dan tingkat responsnya bahkan lebih rendah.

Namun, Frank mengatakan dia telah diperingatkan bahwa mungkin dua tahun lagi sebelum dokter mengizinkan Kavan untuk pergi. Dia diberitahu bahwa menunggu lima tahun sebelum seseorang dapat digolongkan sebagai 'kondisi vegetatif permanen' adalah hal biasa.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI