Disertasi Seks Tanpa Nikah Belum Direvisi, Ijazah Abdul Aziz Ditahan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 04 September 2019 | 06:04 WIB
Disertasi Seks Tanpa Nikah Belum Direvisi, Ijazah Abdul Aziz Ditahan
Abdul Aziz, mahasiswa program doktor UIN Sunan Kalijaga Jogja, mengajukan konsep Milk Al Yamin yang digagas Muhammad Syahrur dalam ujian terbuka disertasi berjudul “Konsep Milk Al Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Nonmarital di UIN Sunan Kalijaga”. [dok.pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya juga meminta maaf kepada umat Islam atas kontroversi yang muncul karena disertasi saya ini. Saya juga menyampaikan terima kasih atas saran, respons, dan kritik terhadap disertasi ini dan terhadap keadaan yang diakibatkan oleh kehadirannya dan diskusi yang menyertainya," kata Abdul Aziz.

Abdul Aziz menanggapi permintaan revisi dari penguji dan promotor atas temuannya dalam disertasi itu sebagai hal biasa dan bukan merupakan tekanan. Ia menyadari bahwa kendati memiliki kebebasan akademik, dalam penyusunan disertasi itu juga harus mempertimbangkan masukan dari promotor.

"Kalau kita ada hal-hal yang sifatnya akademis belum bisa memenuhi syarat ya kita terima karena bagaimana pun di atas kebebasan saya masih ada promotor," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Noorhaidi mengatakan surat keterangan kelulusan serta ijazah dari Program Pascasarjana baru akan dikeluarkan setelah Abdul Aziz menuntaskan revisi disertasinya.

"Surat keterangan kelulusan dan kemudian ijazah dari pascasarjana yang akan saya tanda tangani bersama rektor baru akan dikeluarkan setelah revisi dibuat sesuai dengan saran dan kritik para promotor dan penguji," kata Noorhaidi.

Menurut Noorhaidi, berdasarkan proposal pembuatan disertasi yang diajukan Abdul Aziz, sejak awal ditujukan untuk melakukan analisis yang kritis terhadap pemikiran Muhammad Syahrour dengan konsep "Milk al-Yamin".

Dengan demikian akan mengetahui konteks sosial, budaya, dan politik yang mempengaruhi Syahrour sehingga mengembangkan konsep yang kontroversial itu.

Noorhaidi melihat Syahrour sebagai pemikir Islam juga tidak pernah menyarankan konsep temuannya itu untuk dikontekstualisasikan dengan situasi saat ini.

Berdasarkan proposal Abdul Aziz, Noorhaidi berharap agar disertasi itu berfokus pada bagaimana melihat pemikiran Syahrour dengan kacamata analisis yang kritis untuk memberikan sumbangan terhadap perdebatan teoritis kesarjanaan bagaimana tafsir berkembang di dunia muslim.

Baca Juga: UIN Sunan Kalijaga Belum Keluarkan Surat Lulus Abdul Aziz, Ini Alasannya

"Termasuk mengenai pemikiran-pemikiran yang kontroversial samacam yang dikembangkan Muhammad Syahrour," kata dia pula. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI