Akbar Tewas saat Demo DPR, Sang Kakak: Saya Ingin Ketemu Pelakunya

Jum'at, 11 Oktober 2019 | 22:21 WIB
Akbar Tewas saat Demo DPR, Sang Kakak: Saya Ingin Ketemu Pelakunya
Keluarga dan kerabat menghadiri prosesi pemakaman korban demo ricuh Akbar Alamsyah di Taman Pemakaman Umum (TPU) kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (11/10). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarga masih meyakini jika ada kejanggalan atas meninggalnya Akbar Alamsyah, korban kerusuhan saat terjadi demonstrasi di sekitar gedung DPR RI pada 25 September 2019 lalu.

Fitri Rahmayani, kakak korban pun berharap adanya lembaga yang bersedia memberikan bantuan hukum untuk mengungkap kasus tewasnya pemuda 19 tahun itu.

"Ingin sekali, tapi sampai sekarang belum ada yang menawarkan," kata Fitri seperti dikutip Antara, Jumat (11/10/2019).

Fitri pun mengaku sangat ingin bertemu dengan pelaku yang sudah membuat adiknya meninggal dunia.

"Saya ingin ketemu, saya mau tanya kronologisnya kenapa sampai kondisi adik saya seperti itu," kata Fitri.

Fitri menyadari keluarga tidak memiliki pegangan apapun maupun bukti apapun untuk bisa menuntut pelaku yang membuat adiknya meninggal dunia.

Ia menceritakan, Akbar hilang di 26 September 2019 setelah malam sebelumnya Rabu (25/9) pergi menonton demo di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, bersama dua temannya.

Pihak keluarga baru dikabari Akbar hilang pada Jumat (27/9) oleh teman-temannya yang sejak Kamis mencari keberadaan Akbar usai kericuhan.

"Tahunya justru dari teman-temanya yang menanyakan apakah Akbar sudah pulang ke rumah," kata Fitri.

Baca Juga: Tak Percaya Polisi Usut Kekerasan Demo DPR, Kontras: Lebih Baik Komnas HAM

Di hari yang sama Fitri bersama ibunya mencoba mencari tahu kabar dan keberadaan Akbar dengan mendatangi sejumlah rumah sakit dan kantor polisi dan menyebar informasi melalui pesan berantai media sosial.

Pada 27 September, keluarga menemukan identitas nama Akbar Alamsyah di kantor Polres Metro Jakarta Barat.

"Di Polres Jakbar ada nama Akbar tertulis di situ, tapi kami tidak dibolehkan menjenguk ataupun melihat, mama sempat nitip ke petugas makanan dan pakaian buat Akbar tapi tidak tahu dikasih, apa enggak," kata Fitri.

Pesan berantai

Pada 27 September itu juga, lanjut Fitri, keluarga mendapat pesan berantai melalui grup WA yang mengabarkan ada korban tanpa identitas dirawat di RS Pelni.

Keluarga menyusul, setibanya di RS Pelni, pihak rumah sakit mengabarkan, Akbar sudah dirujuk ke RS Polri Kramatjati sekitar pukul 12.30 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI