Morales Dikudeta: Sayap Kanan dan Pukulan untuk Sosialisme Amerika Latin

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 16 November 2019 | 18:53 WIB
Morales Dikudeta: Sayap Kanan dan Pukulan untuk Sosialisme Amerika Latin
Eks Presiden Bolivia Evo Morales. [Twitter]

“Namun, kemajuan ekonomi tersebut bukan tanpa biaya (negatif). Tingkat deforestasi di Bolivia melonjak,” tulis Elise Swain di The Intercept.

Secara politis, Morales juga dikukuhkan sebagai salah satu musuh AS di Amerika Latin. Ia gemar mengkritik imperialisme dan kapitalisme AS.

“Aku akan menjadi mimpi buruk bagi imperalis AS,” tegas Morales dalam pidato setelah kali pertama menjadi presiden, 2006.

Dua tahun kemudian, 2008, Morales mengusir Badan Pemberatasan Narkoba AS dari Bolivia. Ia juga mengusir Badan Pengembangan Internasional AS karena turut campur urusan dalam negeri.

Antropolog Bolivia Bret Gustafson mengatakan kepada The Intercept, Morales dihabisi secara politik oleh kaum oposan sayap kanan.

Sebab, dalam pemilu, Morales sukses meraup 47,07 persen suara pendukung. Sementara lawannya, Carlos Mesa, hanya memenangkan 36,51 persen suara.

Dalam UU Pemilu Bolivia, Morales berhak menjadi presiden tanpa digelar putaran kedua pemilu karena berhasil unggul leih dari 10 poin dari lawan.

“Tentu, kemenangan Morales langsung oada putaran pertama pemilihan tidak terduga,” kata Gustafson.

Karenanya, Gustafson mempertanyakan rekomendasi OAS yang menilai pemilu Bolivia harus digelar sampai dua putaran.

Baca Juga: Dihujani Protes, Presiden Bolivia Evo Morales Mengundurkan Diri

"OAS tentu dipertanyakan, sebagian besar karena peran yang dimainkan oleh Amerika Serikat dan Brasil serta Argentina, yang dipimpin sayap kanan. Dulu, Luis Amagro (Kepala OAS) berusaha menfasilitasi pemecatan Nicolas Maduro (Presiden Venezuela),” kata dia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI