Bantuan logistik terdiri dari bufferstock penanggulangan bencana untuk Provinsi Jawa Barat senilai Rp 1,1 miliar dan untuk Provinsi Jawa Tengah senilai Rp 1,2 miliar.
Jenis bantuan yang diberikan mencakup makanan anak 3.780 paket, mi instan 60.360 bungkus, tenda serbaguna keluarga 8 unit, tenda gulung 980 lembar, kasur 490 unit, velbed 490 unit, family kit 490 paket, kids ware 490 paket, food ware 490 paket, peralatan dapur keluarga 490 paket, sandang 90 paket, warepack Tagana 50 paket, perlengkapan Tagana 50 paket.
Sebagian barang bantuan tersebut akan diberikan ke lumbung sosial KSB di masing-masing wilayah yang telah dibentuk.
Warga Kecamatan Kalipucang, Rusman (59) mengatakan, edukasi kebencanaan dari Kemensos sangat penting bagi warga desa.
"Kegiatan ini penting sekali dan sangat bermanfaat bagi warga desa, apalagi Pangandaran pernah dilanda tsunami. Sekarang kami jadi tahu bagaimana menyelamatkan diri dan saling membantu apabila ada bencana," tutur pria yang menjabat sebagai Ketua RT 01/RW 04 Dusun Cirateun, Desa Putrapinggan.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Linjamsos, Harry Hikmat menyatakan, KBS dikolaborasikan dengan kegiatan TMS sebagai edukasi bencana kepada pelajar, guru dan orangtua di sekolah yang berada di lokasi rawan bencana.
“Kawasan Siaga Bencana merupakan pengembangan dari program Kampung Siaga Bencana yang telah dilaksanakan Kementerian Sosial sejak tahun 2010,” kata Harry.
“Dalam edukasi ini, Kementerian Sosial mengembangkan Community Based Disaster Management atau Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat yang diimplementasikan dalam program Tagana Masuk Sekolah (TMS) dan Kampung Siaga Bencana,” katanya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana, Alam Rachmat Koesnadi dan Staf Ahli Menteri Bidang Aksesibilitas Sosial, Sonny W. Manalu. (*)
Baca Juga: Kemensos Menyatakan Perlu Ada Regulasi soal Pengangkatan Anak