Perjalanan karier perias jenazah Elsa tidak mulus. Di tahun yang sama, tetiba ekonomi keluarganya goyang saat suaminya divonis gagal ginjal dan diabetes yang mengakibatkan kebutaan dan berujung kematian.
Namun keahlian merias jenazah, membuatnya bertahan hidup.
“Tuhan sudah luar biasa baik. Pada saat suami saya sakit dan dalam keadaan ekonomi kita sedang carut-marut, tapi disaat itu juga, ketika saya melayani orang yang berduka itu, Tuhan justru malah memeberikan berkat dari tempat-tempat lain, buat saya dan keluarga. Dan saat itu memutuskan untuk, ya sudah, kalau memang Tuhan memilih saya menjadi alatnya, untuk melayani orang-orang berduka, yasudah (saya lakukan),” ujar Elsa.
Tuhan sudah baik, begitu Elsa berpikir. Sehingga dia ingin membalasnya dengan berbuat kebaikan untuk merias jenazah keluarga miskin.
"Tuhan tidak membiarkan saya dan keluarga kelaparan," lanjut dia.
3 Januari 2018, nama Elsa viral di media sosial. Dia mengumumkan ke pengikutnya di Facebook untuk mengirimkan maka up kedaluarsa.
"Buat teman-teman yang memiliki makeup kedaluarsa. Jangan dibuang yah. Bisa dierikan kepada saya, buat makeup jenazah secara gratis. Dan buat teman-teman yang memiliki kerabat atau daudara atau tetangga yang meninggal dan mungkin dalam keadaan susah, membutuhkan makeup jenazah, dan masih seputaran Jakarta bisa menghubungi saya. WA: 081298876465 (Gloria Elsa Hutasoit). Dan yang mau mendonasikan makeup yang kedaluarsa bisa WA saya agar saya berikan alamat rumah saya. Terimakasih. Mohon dishare," tulis Elsa kala itu.
Nama Elsa jadi buah bibir, kiriman make up bekas pun berdatangan.

“Banyak teman-teman saya yang beli makeup mahal, begitu kadaluarsa, dibuang. Karena sebagai orang yang peduli dengan lingkungan juga, daripada itu dibuang, mending buat saya makeup jenazah,” kata dia.
Baca Juga: FACE OF JAKARTA: Peramal Masa Depan, Nasib di Atas Garis Tangan
Salah satu yang mengirimkan makeup kedaluarsa itu adalah Veronica Kintan Pravasthi. Dia mengatahui aksi Elsa di Instagram @gloriaelsa_hutasoit. Perempuan 22 tahun punya beberapa makeup yang hampir kedaluarsa dan beberapa yang sudah kadaluarsa. Kemudian Veronica kumpulkan.
“Aku nyumbang karena pertama aku memang punya makeup yang sudah expired, tidak terpakai, dan hampir expired. Sebenarnya karena bingung mau buang ke mana, karena kan ada beberapa yang memang tidak boleh dibuang sembarangan juga kan. Aku juga ada banyak barang yang masih banyak belum perpakai. Aku semakin berniat kasih dan biar banyak orang yang tergerak hatinya buat memberi juga,” kata Veronica.

Veronica sudah 2 kali mengirimkan makeup kedaluarsanya ke Elsa. Dia pun meminta makeup kedauarsa dari teman-temannya untuk dikirimkan kediaman Elsa, Petogogan, Jakarta Selatan.
Nissi Taruli Felicia Naibaho juga begitu. Nissi berusia 22 tahun.
“Makeup-makeupnya tidak terpakai, tapi sayang kalau dibuang, jadi saya sumbangkan,” katanya.
Pemanfaatan makeup bekas untuk rias jenazah secara langsung mengurangi limbah kimia kosmetik bekas. Seorang aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Sawung Eknas menjelaskan hal tersebut. Limbah kosmetik itu mengandung mercury, exfoliants dan bahan kimia lain yang tak terurai. Dampak langsungnya, berbahaya untuk pencemaran air.