Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung buka suara terkait polemik yang terjadi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia mengatakan mestinya pemerintah Indonesia memiliki Menteri Pembubaran BUMN.
Bukan tanpa sebab, menurut Rocky Gerung, perusahaan pelat merah Indonesia selama ini ada di bawah kendali elite politik. BUMN hanya dijadikan alat pencetak uang para penguasa yang andil di dalamnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Rocky lewat tayangan Rocky Gerung: Saya Siap Menjadi Menteri Pembubaran BUMN yang diunggah kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (12/12/2019).
Rocky menanggapi pertanyaan mengenai mantan menteri yang ditunjuk menjadi Direktur Utama BUMN. Jika dirinya mendapat kesempatan serupa, Rocky justru ingin menjadi orang yang membubarkan BUMN.
"Saya bubarin itu, bersedia untuk membubarkan, bukan bersedia untuk memimpin. Itu karena beberapa BUMN harusnya dibubarkan karena jadi mesin pencari uang buat partai politik," ucap Rocky Gerung.
Ia menambahkan, sejumlah kebijakan bisa saja dikeluarkan untuk menjadikan BUMN sebagai lembaga independen. Namun, selama masih dikuasai oleh elite politik tertentu, BUMN hanya akan menjadi mesin pencetak uang bagi yang berkepentingan.
Maka dari itu, ia kembali menegaskan, pemerintah perlu menciptakan Menteri Pembubaran BUMN.
"Ada ide buat holding, mungkin lebih baik juga supaya dia lepas dari pengaruh departemen teknis yang memang ingin menguasai beberapa BUMN," terang Rocky.
"Jadi BUMN yang menjadi tradisi partai politik kan begitu. Kan kita sudah tahu, kalau departemen teknisnya dikuasai partai A pasti BUMN B yang akan dipegang oleh partai itu. Jadi mesti ada menteri pembubaran BUMN, " imbuhnya.
Baca Juga: UN Dihapus, Jokowi: Bakal Terlihat Sekolah Mana yang Mesti Disuntik